Patung Dewa Perang Tertinggi Se-Asia Tenggara di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Roboh

Patung raksasa panglima perang Kwan Sing Tee Koen tertinggi se-Asia Tenggara yang ada di area Kelenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tiba-tiba roboh.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 16 Apr 2020, 14:37 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 14:37 WIB
Patung Dewa Perang Roboh
Patung raksasa panglima perang Kwan Sing Tee Koen di area Kelenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tiba-tiba roboh. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Tuban - Patung raksasa panglima perang Kwan Sing Tee Koen di area Kelenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tiba-tiba roboh. 

Belum diketahui apa yang menyebabkan patung itu roboh. Namun yang pasti, peristiwa tersebut sempat membuat panik masyarakat sekitar kelenteng.

Jasman (50), saksi mata yang juga salah seorang warga setempat mengatakan, patung itu runtuh sekitar pukul 10.15 WIB. Sebelumnya, terdengar suara gemuruh yang tidak diketahui asal bunyi itu.

Saat dirinya menengok patung Kwan Sing Tee Koen, hanya terlihat rangka tengahnya saja dan puing bangunan hancur.

"Sekali langsung runtuh gak ada tanda. Getarannya seperti gempa saja," ujar Jasman kepada Liputan6.com, Kamis (16/4/2020).

Sementara itu Kapolsek Tuban Kota, AKP Geng Wahono saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab runtuhnya patung itu.

Dia bilang, Kelenteng Kwan Sing Bio masih tertutup rapat dan tidak ada satupun petugas hingga saat ini yang boleh masuk kedalam.

"Petugas belum bisa masuk karena kami belum bisa komunikasi dengan pihak pengurusnya," katanya.

Masyarakat di sekitar runtuhnya patung, kata dia, aman dan tidak ada korbannya yang keruntuhan.

"Alhamdulillah tidak ada korban, kondisi masyarakat aman," ucapnya.

Menurut temuan Liputan6.com, patung Kwan Sing Tee Koen pada akhir 2017 sempat memunculkan polemik di masyarakat Tuban, lantaran pembangunan patung tersebut belum berizin, kepengurusan Yayasan Klenteng juga masih dalam konflik internal.

Lantaran belum berizin, patung juga sempat ditutup menggunakan kain, hingga menunggu legalitas kepengurusan. Lambat laun, patung itu dibuka kainnya sampai kejadian runtuhnya bangunan saat ini. Pembangunan patung Dewa Perang itu sendiri diketahui menghabiskan anggaran mencapai Rp2,5 miliar, dana berasal dari berbagai donatur di Kota Surabaya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya