Pengedar 7,3 Kilogram Sabu Tewas Diterjang Timah Panas Polisi Palu

Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 7,3 kg. Seorang di antara pelaku ditembak mati polisi.

oleh Heri Susanto diperbarui 29 Okt 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2020, 04:00 WIB
rilis penanganan kasus narkoba oleh polda sulteng
Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso (tengah) saat rilis penanganan kasus narkoba di Mapolda Sulteng, Selasa (27/10/2020). (Foto: Mohamad Arif).

Liputan6.com, Palu - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 7,3 kilogram. Seorang di antara pelaku ditembak mati polisi.

Penyeludupan sabu itu digagalkan aparat di perbatasan antara Palu dan Donggala pada Sabtu (24/10/2020). Aparat Polda Sulteng yang sebelumnya menerima informasi adanya pengiriman barang haram itu, menemukan sabu yang disembunyikan di bagian belakang mobil berwarna hijau.

Untuk mengelabui polisi, sabu dengan total berat 7,3 kg itu disisipkan dalam kemasan teh celup dan tas traveling. Bersama barang bukti itu, 2 pelaku berinisial S dan U diamankan. Namun, S, menurut pihak Polda Sulteng, tewas ditembak lantaran melawan.

Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menjelaskan berdasarkan pemeriksaan, para pelaku merupakan sindikat lintas pulau. Satu di antaranya adalah residivis dengan kasus sama yang pernah ditangkap aparat Polres Palu.

"Kami masih akan menyelidiki dan pengembangan kasus ini sembari berkordinasi dengan Polda di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Analisa sementara mereka telah menjual, membeli, dan menjadi perantara peredaran narkoba lintas pulau di Indonesia," Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menerangkan dalam rilis kasus di Mapolda Sulteng, Selasa (27/10/2020).

Sebelumnya, pada akhir bulan Juni 2020 lalu, aparat Polda Sulteng juga menggagalkan pengiriman sabu dalam jumlah besar, yakni 25 kg yang dibawa lewat jalur darat.

Tingkat penggunaan narkoba di Sulawesi Tengah sendiri, berdasarkan data di BNN Sulteng, tergolong tinggi, bahkan masuk peringkat keempat di Indonesia.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya