Duar, Remaja Tewas Tersambar Petir Saat Main HP di Kamarnya

Di tengah alunan musik itu, tiba-tiba kilat petir menyambar dan suara gemuruh menggelegar

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 09 Nov 2020, 03:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2020, 03:00 WIB
Remaja di Purbalingga tewas tersambar petir saat mendengarkan musik melalui HP di dalam kamarnya. (Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)
Remaja di Purbalingga tewas tersambar petir saat mendengarkan musik melalui HP di dalam kamarnya. (Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Liputan6.com, Purbalingga - Ada yang berpendapat ajal telah digariskan jauh sebelum seseorang dilahirkan. Tidak ada seorangpun yang bisa memilih kapan dan dengan cara apa dia bertemu ajalnya.

Tidak juga Hendra Prayoga (15), remaja asal Dusun Kuyukan Desa Limbangan, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga yang mengembuskan napas terakhirnya setelah tersambar petir ketika mendengarkan musik melalui ponsel, di kamarnya, Minggu (8/11/2020).

Ketika itu, hujan deras tengah mengguyur Desa Limbangan. Sesekali petir menyambar di tengah derasnya hujan.

Di rumah, Hendra tak sendiri. Ia di kamar bersama temannya, Bayu Nur Priyanto (16). Untuk mengusir rasa bosan, Hendra memutar musik dari telepon genggamnya.

Di tengah alunan musik itu, tiba-tiba kilat petir menyambar dan suara gemuruh menggelegar. Bersamaan dengan kilatan cahaya terang, mereka berdua terpental.

"Saat itu saksi dan korban sedang mendengarkan musik melalui HP. Tiba-tiba terdengar suara petir yang cukup keras menyebabkan saksi dan korban berikut handphone terpental," kata Kapolsek Kutasari, AKP Agus Amjat Purnomo, mengutip keterangan Bayu.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Meninggal Saat Diperiksa di RS

Remaja di Purbalingga tewas tersambar petir saat mendengarkan musik melalui HP di dalam kamarnya. (Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)
Remaja di Purbalingga tewas tersambar petir saat mendengarkan musik melalui HP di dalam kamarnya. (Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Usai sambaran petir itu, Hendra terkapar lemas. Sementara Bayu lebih beruntung karena masih dalam kondisi lebih baik.

Dalam kondisi lemas, Hendra sempat menangis dan memeluk Bayu. Bayu yang dalam keadaan panik dam bingung kemudian berteriak minta tolong hingga orangtua Hendra datang masuk ke kamar.

Mereka kemudian membawa Hendra ke Puskesmas Padamara. Namun karena kondisinya kritis, Puskesmas merujuk Hendra ke Rumah Sakit Siaga Medika Purbalingga.

“Saat diperiksa di rumah sakit korban dinyatakan sudah meninggal dunia," ujar dia.

Informasi ini sampai ke Polsek Kutasari. Setelah menerima informasi ini, kejadian anggota Polsek Kutasari langsung mendatangi lokasi kejadian untuk memeriksa tempat kejadian perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi.

AKP Agus mengimbau warga agar berhati-hati saat beraktivitas di tengah hujan. Walaupun berada di dalam rumah, ia tidak menyarankan menggunakan barang-barang elektronik, khususnya yang bisa memicu sambaran petir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya