Viral Video Aksi Perundungan Diduga Libatkan Mahasiswa Unpar

Sebuah video yang memperlihatkan aksi perundungan beredar di media sosial.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 11 Nov 2020, 06:57 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 06:18 WIB
Bullying Penindasan dan Kekerasan
Ilustrasi Foto Bullying (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung - Sebuah video yang memperlihatkan aksi bullying atau perundugan beredar di media sosial. Dari video yang diterima pada Senin (9/11/2020) malam itu, terdapat keterangan yang menuliskan bahwa salah seorang yang terlibat dalam aksi bullying adalah mahasiswa baru Universitas Parahyangan (Unpar), Bandung.

Berdasarkan pantaun video, aksi tersebut dilakukan sejumlah orang terhadap seorang pria berbaju hitam. Tampak sejumlah orang, termasuk perempuan, dalam video tersebut melontarkan cacian. Tak hanya itu, beberapa orang terlihat melakukan pemukulan dan jambakan terhadap pemuda berbaju hitam tersebut. 

Video yang diterima terbagi ke dalam dua rekaman, berdurasi 57 dan 38 detik. Dalam video itu, dicantumkan pula beberapa alamat akun instagram yang diduga sebagai pelaku bullying.

Dari penelusuran media sosial yang dilakukan Liputan6.com, salah satu akun merujuk pada seorang perempuan yang diduga mahasiswa baru Unpar angakatan 2020. Pasalnya, dalam sebuah unggahan pada 9 September, akun tersebut sempat memuat sebuah foto bertagar acara penerimaan mahasiswa Unpar, yaitu #siapunpar2020.

Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Mahasiswa dalam kegiatan Siap (Inisiasip dan Adaptasi) Unpar 2020, Raynard Cristian mengatakan, penggunaan tagar tersebut memang terkait dengan kegiatan penerimaan mahasiswa baru Unpar angkatan 2020, yakni Siap Unpar. Namun, Reynard menegaskan, aktivitas dalam video yang beredar bukanlah bagian dari acara penerimaan mahasiswa baru Unpar 2020.

"Saya bisa konfirmasi, bahwa itu (kegiatan dalam video) bukan bagian dari kegiatan kampus sama sekali" katanya saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).

Pasalnya, Raynard melanjutkan, seluruh rangkaian acara penerimaan mahasiswa baru itu dilakukan secara virtual, sehingga tak ada pertemuan langsung. Kegiatan sendiri berlangsung dari tanggal 9-11 September lalu.

"Masa Orientasi Unpar itu hanya selama tanggal 9-11 September, semuanya dilakukan secara virtual. Saya sendiri pun selaku salah satu yang bertanggung jawab tidak pernah bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan peserta (mahasiswa 2020)," katanya.

"Para mentor pun, dalam program saya, yang mempunyai tugas untuk berinteraksi langsung dengan peserta, semua interaksinya dilakukan secara virtual," ia melanjutkan.

Terkait video serupa, Presiden Mahasiswa (Presma) Unpar, Hakkinen Malik mengaku, telah diadakan rapat internal yang dilakukan oleh pihak kampus. Hingga saat ini, pihak presma sendiri tengah menyelidiki dan memvalidasi terkait identitas yang diduga pelaku bullying tersebut.

Hakkiken pun menegaskan bahwa rangkaian ospek di Unpar, terutama yang umum, dilakukan secara virtual serta tidak ada agenda lanjutan. "Utamanya, saat ini adalah validasi informasi yang beredar terlebih dahulu baru akan ada tindakan dari sana," katanya.

Adapun, terkait video, Hakkiken telah melihat video tersebut sebelumnya. Sepengetahuannya, video tersebut diterima oleh akun instagram BEM Unpar. Seseorang dengan bukan akun personal, kata Hakkiken, telah mengirimkan video itu sekitar empat atau lima hari lalu.

"Untuk informasi validnya akan ada setelah klarifikasi dan proses," ungkapnya.

Hingga berita ini ditulis, pihak kampus belum mau memberikan komentar soal video viral aksi perundungan tersebut.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya