Daya Cuma 1.300 VA, Pelanggan PLN di Gunung Kidul Kaget Tagihan Listrik Bengkak Rp16 Juta

'Jika dirupiahkan katanya senilai Rp16 juta, ya kami kaget. Wong dayanya kami 1.300 pemakaian juga normal sebulan bayarnya Rp200 ribuan'

oleh Hendro diperbarui 30 Nov 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 08:00 WIB
PLN Cek Langsung Meteran Rumah Warga
Petugas PLN berbincang dengan seorang ibu saat melakukan pencatatan meteran listrik di rumah warga kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Pengerahan petugas dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara tagihan rekening listrik pelanggan dengan penggunaannya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Gunungkidul - Kasus tagihan listrik bengkak pelanggan PLN di Padukuhan Menggoran II, Kalurahan Bleberan, Gunungkidul ternyata tidak hanya terjadi pada Mila Suharningsih (40). Tetangga satu RT Mila yang diketahui bernama Suratno (70) juga memiliki nasib serupa.

Kepada Liputan6.com, Sabtu (28/11/2020) Zubaidi, anak dari Suratno bercerita sama persis dengan apa yang dialami Mila. Hanya saja, nilai tunggakan rumah tangga ini senilai 10.000 KwH.

"Jika dirupiahkan katanya senilai Rp16 juta, ya kami kaget. Wong dayanya kami 1.300 pemakaian juga normal sebulan bayarnya Rp200 ribuan," katanya, menjelaskan, perihal tagihan listrik bengkak itu.

Begitu disodori tunggakan tersebut, sama halnya dengan Mila ia lantas mendatangi PLN ULP Wonosari. Namun ia justru hanya diberi keringanan membayar Rp8,7 juta.

"Katanya ada itungan-itungan tertentu, saya ndak paham. Taunya saya diberi keringanan tidak jeli membaca disodori kertas yang ternyata berisi kesanggupan membayar," imbuh dia.

Pihaknya kini tak bisa berbuat banyak. Meskipun merasa tidak memiliki utang dan tertib membayar ia hanya bisa pasrah membayar sisa tagihan listrik yang membengkak itu.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Penjelasan PLN ULP Wonosari

"Alasannya petugas pencatat dan penghitung yang salah. Ya mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain selain menyiapkan uang untuk membayar," tambah Zubaidi.

Sementara itu, Manager PLN ULP Wonosari, Pranawa Erdianta bersikukuh telah memberikan jalan keluar untuk warga Kalurahan Bleberan tersebut. Ia menggarisbawahi sudah ada kesepakatan pada 25 November lalu.

"Jalan keluarnya ya tetap membayar nilai kekurangan dari beban yang belum terbayar tersebut," jelas Pranawa.

Ia menjelaskan, sebelumnya lonjakan tagihan tersebut terjadi karena rekening yang ditagihkan kepada pelanggan setiap bulan lebih rendah dari pemakaiannya. Jumlah tersebut kemudian terakumulasi selama bertahun-tahun.

“Itu yang menyebabkan tagihan melonjak sangat besar, namun kami bergerak cepat untuk segera mencarikan solusi terbaik bagi pelanggan tersebut,” kata Pranawa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya