Anekdot Mobil Es Krim Pembawa Vaksin Covid-19 di Kendari

Sebuah mobil pengangkut es krim membuat heboh usai mengangkut vaksin Sinovac untuk vaksinasi Covid-19 dari Bandara Halu Oleo menuju Kota Kendari.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 06 Jan 2021, 12:25 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 05:00 WIB
Mobil pengangkut vaksin Cinovac untuk vaksinasi Covid-19 di Kendari, menggunakan mobil pengangkut es krim.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Mobil pengangkut vaksin Cinovac untuk vaksinasi Covid-19 di Kendari, menggunakan mobil pengangkut es krim.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Vaksin Sinovac PT Biofarma untuk program vaksinasi Covid-19 tiba dari Jakarta ke Bandara Halu Oleo Kendari, Selasa (5/1/2021). Sekitar pukul 09.30 Wita, vaksin dibawa menuju ke Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Saat tiba di tujuan, ternyata kendaraan pengangkut 20.400 dosis vaksin itu, merupakan sebuah mobil boks merek es krim terkenal. Di bagian belakang mobil, tertempel selembar stiker bertuliskan 'Khusus Masa Covid-19'.

Pantauan di Kantor Dinkes, petugas mengangkut vaksin Sinovac menuju ke sebuah cooler room (kamar pendingin) dalam gudang penyimpanan obat. Ruangan tersebut, seluas 3x3 meter.

Soal mobil es krim yang memancing perhatian, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, Usnia SKM mengatakan, bukan Pemprov yang menyiapkan mobil. Namun, pemasok (vendor) vaksin yang menghubungi dan menyedikan langsung mobil pengangkut.

"Label mobil mungkin es krim, namun dia memiliki fasilitas pendingin. Dinas kesehatan hanya terima vaksin, tapi semua yang atur dari pusat," ujar Usnia.

Terkait hal ini, Kepala Balai BPOM Kendari, Muhammad Rusydi Ridha menambakan, vaksin Sinovac yang datang berasal dari PT Biofarma. Menurutnya, perusahaan ini berwewenang mendistribusikan vaksin.

"Jadi, ada nanti yang didedelegasikan oleh Biofarma untuk mendistribusikan vaksin ke daerah-daerah," jelasnya.

Dia menjelaskan, izin edar vaksin belum terbit. Sambil menunggu, pihaknya masih akan mengawal vaksin yang tersimpan di instalasi kesehatan provinsi.

Kadis Kesehatan Provinsi Sultra, Usnia SKM menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan kamar penyimpanan khusus untuk dosis vaksin di instalasi kesehatan Dinkes Sultra.

"Kamar penyimpanan bersuhu udara 2 sampai 8 derajat celcius. Kita bisa memastikan, suhu ruangan tetap stabil menampung vaksin hingga siap digunakan," ujarnya.

Diketahui, polisi dari Satuan Brimob Polda Sultra, mengawal ketat kedatangan vaksin Sinovac untuk vaksinasi Covid-19. Kasat Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga, turun langsung bersama 100 orang lebih personil polisi Polda Sultra.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Jumlah Penerima Vaksin Belum Jelas

Vaksin Sinovac untuk vaksinasi Covid-19 disimpan dalam gudang khusus Dinkes Provinsi Sultra.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Vaksin Sinovac untuk vaksinasi Covid-19 disimpan dalam gudang khusus Dinkes Provinsi Sultra.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Hingga saat ini, tercatat ada 33 ribu lebih tenaga kesehatan di Sulawesi Tenggara. Namun, jumlahnya belum jelas berapa orang yang akan menerima tahap awal.

Saat vaksin sudah berada di Kota Kendari, Dinkes Provinsi Sultra juga belum merilis data lengkap rincian jumlah nakes penerima di tiap kabupaten. Hal ini dibenarkan Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara, Nur Endang Abbas.

"Namun, data sudah kami sodorkan ke pusat namun masih akan diupdate," kata Nur Endang.

Dia menambahkan, jumlah vaksin yang tiba hanya cukup bagi 10.200 nakes. Jarak vaksin pertama dan kedua bagi setiap nakes, berselang tiga hari.

Menurutnya, data nakes penerima vaksin akan masuk dalam aplikasi khusus. Mereka akan mendapatkan pesan khusus terkat kelayakan dan jadwal vaksinasi.

Endang juga menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 juta. Uang sebanyak ini untuk biaya sosialisasi dan distribusi.

Kepala Balai BPOM Kendari, Muhammad Rusydi Ridha menyatakan, hingga pemerintah pusat mengeluarkan izin edar, pihaknya akan mengawal vaksin di lapangan. Diantaranya, pemantauan mengenai efek vaksin. Mengawal mengenai jalur distribusi vaksin, sehinga tetap memenuhi standar distribusi yang baik.

Pihaknya juga mengatakan, bakal melakukan pengawasan CPOB.  Yakni, sebuah pedoman wajib industri farmasi. untuk menghasilkan produk yang berkhasiat, aman, dan bermutu bagi masyarakat. CPOB tidak hanya mengatur aspek produksi, juga pengendalian mutu obat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya