Jalan Ambles dan Jembatan Putus di Kabupaten Solok, Ratusan Keluarga Terisolasi

Sumatera Barat dilanda bencana hidrologi pada awal 2021

oleh Novia Harlina diperbarui 13 Jan 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 09:00 WIB
Jembatan putus di Kabupaten Solok pada Selasa (12/1/2021). (Liputan6.com/ Dok BPBD Kabupaten Solok).
Jembatan putus di Kabupaten Solok pada Selasa (12/1/2021). (Liputan6.com/ Dok BPBD Kabupaten Solok).

Liputan6.com, Solok - Hujan deras yang mengguyur sejak Senin 11 Januari 2021 menyebabkan jalan ambles di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Setidaknya 200 KK terisolasi akibat bencana hidrologi tersebut.

Jalan ambles karena terbawa longsor tersebut terjadi di Kecamatan Hiliran Gumanti pada Selasa, 12 Januari 2021, jalan tersebut menghubungkan Jorong Kayu Jangguik dan Jorong Taratak.

Kemudian, longsor juga terjadi di Bukik Sileh yang mengakibatkan jalan tertimbun material, tetapi masih bisa dilewati sepeda motor.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana hari ini, namun kami masih melakukan pendataan terhadap dampaknya," kata Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Armen kepada Liputan6.com, Selasa (12/1/2021).

Selain jalan ambles, satu jembatan juga putus di Kabupaten Solok tepatnya di Kecamatan lembang Jaya. Akibatnya, akses warga di daerah tersebut terganggu.

Saat ini, warga setempat bersama petugas di lapangan sedang berupaya membuat jembatan darurat yang bisa dipakai untuk sementara.

"Untuk kebutuhan warga yang terisolir akibat jalan ambles bisa ditangani oleh pemerintah nagari, namun kami juga berkoordinasi denga dinas sosial," kata Armen.

Sebelumnya, pada Selasa dini hari dua kecamatan di Kabupaten Solok juga diterjang banjir. Namun, pada Selasa sore air mulai surut.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat beberapa hari ke depan.

Peringatan dini itu meliputi wilayah Kota Padang, Padang Pariaman, dan Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Kepulauan Mentawai, Tanah Datar, Limapuluh Kota, Sijunjung, Kabupaten Solok, dan Dharmasraya.

"Hujan juga berpotensi disertai angin kencang dan petir serta kilat," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi bencana hidrologi seperti, banjir, longsor, genangan air, dan pohon tumbang.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya