Liputan6.com, Manado - Bencana longsor yang terjadi di Manado, Jumat (22/1/2021), tidak hanya menghantam pemukiman warga dan jalan raya. Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kawasan Winangun, Kecamatan Malalayang, hancur diterjang longsor. Sejumlah tulang belulang ikut berserakan di jalan raya.
Longsor menyebabkan lahan pekuburan yang berada di daerah yang lebih tinggi itu ambruk ke Jalan Raya Manado – Tomohon.
Advertisement
Baca Juga
Material berupa tanah, dan batu tumpah ke jalan, yang menyebabkan kemacetan. Bahkan sejumlah tulang dan kerangka tubuh manusia juga ikut berserakan di jalan.
Sejumlah kepala lingkungan atau RT bersama keluarga yang kerabatnya dimakamkan di situ bergerak cepat membersihkan ruas jalan itu.
Mereka juga mengevakuasi tulang-tulang yang terbawa material longsor ke TPU untuk diamankan. Meski kesulitan untuk mengidentifikasi tulang yang sudah berserakan itu.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Baru Pertama Kali Terjadi
Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut mengatakan, selama 10 tahun dia menjadi wali kota baru kali ini ada longsor yang menimpa lahan pekuburan. Berdasarkan data yang dihimpun, ada 15 kuburan yang diterjang longsor.
“Sebagian akan direlokasi ke kuburan milik Pemkot Manado di Kayuwatu. Ada 1 yang akan diatur kembali oleh keluarga, satu dibawa ke Pineleng. Jadi ada 13 dibawa ke Kayuwatu,” ungkap Lumentut.
Dia mengatakan, Pemkot Manado juga menerima dana bantuan dari Bank SulutGo Cabang Gorontalo sebasar Rp15 juta. Menurutnya, dana itu jika dibagikan ke warga yang terdampak bencana nilainya kecil. Sehingga akan digunakan untuk pengadaan peti untuk kerangka dari kuburan yang ambruk.
“Kita beli peti dari dana tersebut, kemudian kita relokasi ke lahan pekuburan di Kayuwatu,” ujar Wali Kota Manado dua periode ini.
Advertisement