Bar Boy Korban Penembakan di Cengkareng Warga Medan, Tulang Punggung Keluarga

Duka mendalam dirasakan keluarga Feri Saut Simanjuntak. Feri merupakan salah satu korban penembakan yang dilakukan oknum polisi berinsial Bripka CS di RM Cafe di bilangan Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis, 25 Februari 2021.

oleh Reza Efendi diperbarui 10 Mar 2021, 12:09 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2021, 15:05 WIB
Korban Penembakan
Jenazah Feri tiba di rumah duka, Jalan Krakatau atau Jalan Alumunium 1, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut)

Liputan6.com, Medan Duka mendalam dirasakan keluarga Feri Saut Simanjuntak. Feri merupakan salah satu korban penembakan yang dilakukan oknum polisi berinsial Bripka CS di RM Cafe di bilangan Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis, 25 Februari 2021.

Jenazah Feri tiba di rumah duka, Jalan Krakatau atau Jalan Alumunium 1, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ayah kandung Feri, Mula Simanjuntak mengatakan, putranya tersebut merupakan tulang punggung keluarga.

"Soal peristiwa ini, aku ngomong saja sudah sesak," ucap Mula, Jumat (26/2/2021).

Dijelaskan Mula, ‎Feri merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara. Mula mengaku sangat terkejut mendapat kabar dari pihak kepolisian bahwa anaknya tewas ditembak. Feri merantau ke Jakarta sekitar 5 tahun.

"Dia (Feri) tulang punggung kami. Uang dari hasil bekerja di Jakarta, sering dikirim kepada kami di Medan," ucap Mula.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Merantau ke Jakarta

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Mula menceritakan, sebelum merantau ke Jakarta, Feri awalnya bekerja di Medan sebagai pekerja untuk membuat perlengkapan bangunan rumah seperti tangga dan kanopi. Lalu, juga sempat bekerja di Rantau Prapat.

‎"Di sana (Rantau Prapat) dibawa pemborong ke Tangerang," ujarnya.

Sepengetahuan sang ayah, anaknya di Tangerang sempat bekerja membangun rumah sakit. Kemudian, Feri berhenti dari pekerjaan sebagai kuli bangunan di rumah sakit tersebut, dan mencari pekerjaan di Jakarta hingga bekerja di RM Cafe.

"Kerja di situ sampai wafat akibat ditembak jam 4 pagi," sebut Mula.

Disambut Isak Tangis Keluarga

ilustrasi police line.
ilustrasi police line. (iStockphoto)

Sebelumnya saat tiba di rumah duka, isak tangis keluarga pecah ketika peti jenazah korban penembakan Feri Saut Simanjuntak diturunkan dari mobil ambulans milik Rumah Sakit Bhayangakara Polda Sumut.

"Tuhan, cepat kali kau ambil si Feri," ucap wanita di depan rumah duka sambil menangis.

Jenazah Feri diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta dan tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Derdang. Feri menjadi salah satu korban penembakan yang terjadi di Kafe RM Cengkareng, Jakarta Barat.

Kasus Penembakan

ilustrasi peluru tembakan.
ilustrasi peluru tembakan. (iStockphoto)

Kasus penembakan ini diduga berawal dari korban yang cekcok dengan pelaku CS, oknum anggota polisi. Pelaku tak terima tagihan minumnya hingga Rp 3,3 juta, sehingga tak mau bayar. Lalu cekcok dengan kasir, pelayan, hingga anggota TNI yang diduga menjadi bagian pengamanan kafe.

Diketahui, CS merupakan anggota Polsek Kalideres. Sementara 3 korban tewas, anggota TNI bernama Kardo Sinurat, bar boy bernama Feri Saut Simanjuntak, dan kasir RM Kafe bernama Manik. Sedangkan korban luka manajer Kafe RM bermarga Hutapea.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya