Jangan Biarkan Kakek Pikun Pergi Sendirian ke Kebun, Jika Tak Ingin Seperti Ini Jadinya

pencarian korban hilang di hutan pada hari kelima dengan membagi 10 tim yang disebar di tiga sektor operasi pencarian

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi hutan
Ilustrasi hutan (iStock)

Liputan6.com, Kolaka - Pencarian seorang petani tua bernama Kua (60) yang dilaporkan hilang di hutan Desa Tamboli, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) melibatkan 60 personil dari berbagai unsur tim gabungan.

"Pencarian korban hari ini melibatkan tujuh orang personel Pos SAR Kolaka, masing-masing satu orang Babinsa, Babinkamtibmas, dan aparat desa, delapan dari UKM SAR USN Kolaka, Mapala USN dua orang, hingga 40 orang keluarga dan masyarakat setempat," kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kolaka, Sabtu.

Ia menyampaikan, pencarian korban hilang di hari kelima dengan membagi 10 tim yang disebar di tiga sektor operasi pencarian.

"Pencarian dilaksanakan dengan melakukan penyisiran sektor satu pencarian dilakukan oleh tim 1 dan tim 2 dengan luas area pencarian 7.951 meter persegi dengan menyusuri aliran sungai sepanjang 250 meter," jelasnya, dikutip Antara.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kronologi Hilangnya Kakek

Selanjutnya pada di sektor dua, pencarian dilakukan oleh tim 3, tim 4 dan tim 5 dengan luas area pencarian 22.514 meter persegi. Sementara pada sektor tiga pencarian dilakukan oleh tim 6, tim 7, tim 8 dan tim 9 dengan luas area pencarian 22.890 meter persegi.

Sebelumnya, tim pencarian dan pertolongan Basarnas Kendari mendapat laporan adanya seorang petani lansia diduga hilang di hutan Desa Tamboli, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pada Minggu (7/3) pukul 12.00 WITA korban keluar menuju kebun. Korban terakhir kali terlihat oleh salah seorang warga pada pukul 18.30 WITA sedang berjalan kaki melintas di perkebunan warga.

"Korban warga Desa Tamboli Kabupaten Kolaka. Korban diketahui ada riwayat pikun," kata Aris Sofingi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya