Liputan6.com, Cirebon - Sebuah bangunan rumah adat Tambi Kabupaten Poso Sulawesi Tengah berdiri di pinggiran sungai Cikalong Kota Cirebon. Di sekelilingnya, terdapat beragam fasilitas edukasi bernuansa alam yang dibuat banyak komunitas di Cirebon. Sejumlah orang terlihat hilir mudik menikmati suasana pagi di Taman Belajar Cikalong yang kerap disingkat Tabalong.
Lokasi Tabalong terbilang strategis, berada di pinggir kantor Kelurahan Larangan Kota Cirebon. Belakangan Tabalong makin populer di kalangan masyarakat milenial Cirebon.
Advertisement
Baca Juga
"Berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare Tabalong ini didirikan oleh gabungan komunitas di Cirebon," kata salah seorang pengelola Tabalong Nico Broer, Senin (15/3/2021).
Tercatat sekitar 150 komunitas yang bergerak di berbagai bidang keterampilan turut serta dalam pengelolaan Taman Belajar Cikalong ini. Nico mengatakan, Tabalong terbuka untuk umum khususnya yang ingin belajar dan menggelar aneka diskusi.
Dia mengaku, sebelumnya pengunjung sempat mengira Tabalong merupakan salah satu tempat wisata. Beberapa pengunjung datang hanya ingin foto bersama dan menikmati suasana taman edukasi tersebut.
"Tabalong berawal dari kegiatan rutin Jagakali Art yang digelar oleh para komunitas di Cirebon. Dari kegiatan terakhir kami menyepakati Tabalong menjadi tempat bergabungnya beragam komunitas untuk memberi pelatihan kepada masyarakat," ujar dia.
Menurut Nico, warga yang datang ke Taman Belajar Cikalong bisa belajar tentang kesenian hingga beternak. Pengunjung yang ingin belajar nanti akan mendapat pendampingan oleh komunitas yang ahli di bidang masing- masing.
"Komunitas-komunitas di Cirebon yang tergabung ini memang sudah terbentuk sebelumnya," tuturnya.
Saksikan video pilihan berikut ini
Kerja Sama
Keberadaan Tabalong tak lepas dari upaya kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC). Pihak BBWSCC menyediakan lahan di pinggir sungai Cikalong tersebut, sementara pengelola yang terdiri dari komunitas menyiapkan konsep hingga manajemen pengelolaan.
Nico menambahkan, masyarakat cukup antusias untuk belajar di Tabalong ini. Namun, karena situasi masih pandemik, maka aktivitas masih dibatasi.
"Bahkan ada warga yang mau belajar harus antri, mau tidak mau memang harus seperti itu karena situasi masih pandemik," ujarnya.
Bagi warga yang belajar di sini, bisa melalui jalur khusus atau berbayar dan ada juga yang gratis.
"Yang berbayar itu karena setelah belajar kita mengeluarkan ijazah. Kan komunitas kita, salah satunya Sinau Art itu sudah berbentuk LKP sehingga bisa mengeluarkan ijazah. Nah bagi yang gratis, kita tidak mengeluarkan ijazah, itu saja perbedaannya," tukasnya.
Bagi warga yang ingin belajar di Tabalong, tempat ini buka mulai Selasa hingga Minggu. Sementara khusus Senin aktivitas diliburkan.
Advertisement