Pembangunan Infrastruktur Membuka Daerah-Daerah Terisolir di Sorong

Pemerintah Kabupaten Sorong, Papua Barat mengintensifkan pembangunan infrastruktur di wilayahnya.

oleh Liputan Enam diperbarui 02 Apr 2021, 02:35 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2021, 00:37 WIB
Megahnya Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat.
Megahnya Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. (Foto: Septian Deny/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sorong - Pemerintah Kabupaten Sorong, Papua Barat mengintensifkan pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Infrastruktur diyakini akan membuka konektivitas wilayah sebagai upaya untuk membuka keterisolasian di berbagai distrik yang terisolasi dan juga mengatasi ketertinggalan yang merambati persoalan lain. Hal itu akan berdampak langsung kepada ekonomi lokal, layanan publik, kesehatan, dan pendidikan.

Apalagi, Kabupaten Sorong sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pertama di Papua oleh Pemerintah Pusat. Penetapan KEK itu diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia Timur yang turut sejalan dengan salah satu prinsip Nawacita, yakni membangun Indonesia dari pinggiran. KEK ini berlokasi di Distrik Mayamuk dan dibangun di atas lahan seluas 523 hektare. Kawasan ini berada pada jalur lintasan perdagangan internasional Asia Pasifik dan Australia.

Berdasarkan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Kabupaten Sorong, KEK Sorong diharapkan memberikan keunggulan geoekonomi, yaitu potensi di sektor perikanan dan perhubungan laut. Juga, pengembangan industri logistik, agroindustri, serta pertambangan. KEK ini diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp32,2 triliun dan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 15.024 orang hingga tahun 2025.

"Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sorong akan terus menjadi program utama dalam kepemimpinan saya," kata Bupati Sorong Johny Kamuru, dikutip dari buku Johny Kamuru, Pemimpin yang Melayani.

Pembangunan infrastruktur mencakup pembangunan jalan, jembatan, irigasi—meningkatkan bendungan air untuk pelayanan air ke daerah-daerah persawahan, membangun vila dan kampung wisata seperti di Kampung Malagufuk, Distrik Makbon. Kawasan ini akan menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Sorong.

Johny menyebut pihaknya sudah membangun Eco Village Gapura dan homestay. Daya tarik wisata alam Malagufuk adalah keberadaan satwa liar yang langka, seperti kawanan burung cendrawasih, kasuari, mambruk, rangkong, dan sebagainya.

"Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu pembangunan infrastruktur yang sudah terselesaikan dan sedang berjalan di sini. Yang jelas, kami terus berkomitmen untuk memenuhi janji dalam visi dan misi kami," katanya.

Johny mengapresiasi bupati sebelumnya, Septanus Malak, telah meletakkan dasar pembangunan infrastruktur sehingga tinggal melanjutkan dan melengkapi apa yang sudah ada. "Bagi saya, sesuatu yang baik harus kita lanjutkan dan sesuatu yang kurang harus kita koreksi," katanya. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang kontinum, berkesinambungan program dari setiap periode kepemimpinan. Sehingga, program pembangunan itu memiliki nilai manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

Prinsip kepemimpinan itu mendasari kebijakan-kebijakan pembangunan sekarang. Sehingga, program-program pembangunan khususnya dalam pembangunan infrastruktur, banyak menyelesaikan pembangunan pada kepemimpinan sebelumnya. Dalam tiga tahun usia kepemimpinan, lebih banyak melakukan peningkatan ketersediaan jalan dan juga melakukan pembangunan baru.

Misal, badan jalan sudah dikerjakan pada kepemimpinan sebelumnya. Kini badan jalan yang sudah dikerjakan itu ditingkatkan supaya jalan itu betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebab, kondisi jalan di Kabupaten Sorong umumnya masih dalam keadaan sirtu atau konstruksi lapis pondasi agregat. Sehingga, pembangunan jalan itu ditingkatkan menjadi jalan beton atau aspal. Terutama, jalan-jalan dalam Kota Aimas yang merupakan wajah depan Kabupaten Sorong.

 

Saksikan Video Ini

Daerah Terisolir

Pembangunan infrastruktur menjangkau daerah terisolir
Pembangunan infrastruktur menjangkau daerah terisolir

Peningkatan jalan itu menyebar secara bertahap ke seluruh wilayah Kabupaten Sorong. Beberapa titik jalan yang dilakukan peningkatan ruas jalan, antara lain Malawor—Makbon, Aimas—Unipa, Kantor Pemda—Kanal, Intimpura—Pasar Aimas. Lalu, berlanjut ke Aimas, Mariat, Sayosa, Sailala, Maudus, Maladofok, dan Disra. Selain itu, peningkatan jalan juga dilakukan di Majener—Katapop Pantai dan Majener—Jalan Petrocin.

Selain peningkatan jalan, pemerintah juga melakukan pembangunan pada jalan di daerah-daerah yang masih terisolasi. Pada 2019 telah membuka jalan penghubung antara Distrik Sunook dan Maudus sepanjang 5 km dan akan terus ditingkatkan.

Dari 33 distrik di Kabupaten Sorong saat ini, tersisa dua distrik yang belum bisa ditembus dengan kendaraan darat. Yaitu, Distrik Malabotom dan Distrik Bagun. Hingga amanat kepemimpinan ini berakhir kelak, kami bertekad, dua distrik tersebut sudah memiliki akses jalan kendaraan darat.

Selain peningkatan dan pembangunan jalan, dilakukan juga revitalisasi alun-alun dan jalan kanal untuk mempercantik wajah utama ibu kota. Harapannya semua pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan itu dapat membantu mobilitas masyarakat dan menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sorong.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya