Dapat Telepon dari Teman Pria, Gadis di Lubuklinggau Dianiaya Kekasihnya

APM, gadis asal Kota Lubuklinggau Sumsel dianiaya oleh kekasihnya, D, yang diduga merasa cemburu buta.

oleh Nefri Inge diperbarui 27 Mei 2021, 00:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 00:30 WIB
aniaya-ilustrasi-131207b.jpg
ilustrasi aniaya

Liputan6.com, Palembang - Diduga diliputi rasa cemburu yang sangat besar, D nekat menganiaya kekasihnya APM (19), di Kelurahan Siderejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1, Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel).

Dari informasi yang diperoleh, awalnya APM dijemput kekasihnya di rumahnya, pada hari Sabtu (22/5/2021) sekitar pukul 19.30 WIB.

Mereka berencana menikmati Sabtu malam, dengan berjalan-jalan di seputar Kota Lubuklinggau Sumsel. Saat pelaku D mengisi bensin, ponsel APM langsung bordering.

D yang melihat nama seorang pria di layar ponsel kekasihnya, membuatnya curiga dan menanyakan siapa pria tersebut. APM berusaha menjelaskan, jika yang menghubunginya hanyalah teman saja.

Pelaku yang merasa curiga, terus menerus marah sembari mengendarai sepeda motornya. Karena tidak ingin memancing keributan, APM hanya diam saja.

“Memang sudah beberapa hari, dia (pelaku D) merajuk. Dia bertanya kenapa saya diam saja, lalu tangan saya dicubitnya,” ujarnya di Lubuklinggau Sumsel, Rabu (26/5/2021).

Pelaku D langsung mengarahkan kendaraannya dan berhenti di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kekasihnya langsung menyundul kepalanya ke kening korban.

Melihat gelagat pelaku yang semakin temperamen, korban memilih turun dari sepeda motornya. Pelaku D lalu merampas ponsel korban, membuat APM berusaha menarik kembali ponselnya.

“Tapi tangan saya malah digigitnya. Ponsel saya dibantingnya, diinjak-injak dan dipatahkannya. Dia (pelaku D) juga menonjok kepala saya sebanyak lima kali, hingga saya jatuh tersungkur,” ujarnya.

Tak sampai di situ saja. Pelaku juga menyekap tubuh korban dan menggigit punggung APM hingga berdarah di Kota Lubuklinggau Sumsel.

Lalu, kekasihnya mengajak korban pulang ke rumah. Karena tak mau diajak pulang, korban terus menerus meminta pelaku untuk mengganti ponselnya dengan yang baru.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Minta Ganti Ponsel

Ilustrasi Penganiayaan (2)
Ilustrasi Penganiayaan

“Saya diantar di simpang gang rumah, saya terus meminta dia untuk mengganti ponsel saya yang sudah rusak,” ujarnya.

Karena tidak ada itikad baik, korban akhirnya melompat dari sepeda motor pelaku sembari membawa remote kontak kendaraan D.

Pelaku yang kesal dengan aksi APM, langsung meninggalkan sepeda motornya dan berlari menjauh dari korban.

“Sepeda motornya saya bawa ke rumah tante. Saya takut pulang ke rumah, karena ponsel saya rusak. Lalu, tante mengajak saya ke rumah orangtua D di Kelurahan Ulak Leban, untuk meminta ponsel saya diganti,” ungkapnya.

 

Dilaporkan ke Polisi

ilustrasi muda mudi dianiaya
ilustrasi muda mudi dianiaya

Ternyata, orangtua D tidak mampu mengganti ponselnya dan hanya memberikan uang sebesar Rp1 juta ke korban. Saat pulang ke rumah, tante korban baru mengetahui jika keponakannya mengalami luka lebam di bagian wajah. Tantenya kembali mengajak APM ke rumah orangtua pelaku.

Di sana, APM langsung pingsan dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sobirin di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel. Keluarga korban, akhirnya melaporkan perbuatan D ke Polsek Lubuklinggau.

Diungkapkan Kapolsek Lubuklinggau Barat AKP Luhut melalui Katim 29 Bon, kasus penganiayaan tersebut, sedang diselidiki Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat.

"Kita sudah mengamankan beberapa barang bukti, seperti baju korban, ponsel dan barang bukti lainnya. Kita imbau agar pelaku segera menyerahkan diri,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya