Gerilya Polres Tasikmalaya Amankan Puluhan Preman di Kota Santri

Puluhan preman tersebut terjaring di beberapa tempat mulai alun-alun, terminal, hingga pasar tradisional Singaparna.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 16 Jun 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2021, 08:00 WIB
Para Preman, anak punk dan pengamen jalanan berhasil diamankan jajaran polres Tasikmalaya, Jawa Barat untuk diberikan pembinaan.
Para Preman, anak punk dan pengamen jalanan berhasil diamankan jajaran polres Tasikmalaya, Jawa Barat untuk diberikan pembinaan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya Kepolisian Resort Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengamankan puluhan preman, pengamen dan anak punk di beberapa tempat keramaian kota santri kemarin. Operasi ini sesuai intruksi Kapolri mengenai pemberantasan premanisme.

Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kompol Kresno Sutopo, mengatakan kegiatan razia ini merupakan titah Kapolri, merespon perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai maraknya aksi premanisme di kawasan niaga Tanjung Priok beberapa waktu lalu.

”Mereka sering meresahkan di wilayah hukum Polres Tasikmalaya. Kita bawa dan berikan mereka pembinaan di Mako,” ujarnya, Senin (14/6/2021).

Kresno mengatakan puluhan preman tersebut terjaring di beberapa tempat mulai Alun-alun Singaparna, terminal dan pasar tradisional Singaparna. Mereka kerap meresahkan masyarakat, melalui aksinya meminta uang kepada warga.

Dalam razia tersebut, ditemukan satu orang perempuan dan dua orang anak di bawah umur yang tergabung dalam kelompok anak punk jalanan.

Bahkan satu diantara preman yang berhasil diamankan diketahui membawah minuman keras (miras) oplosan untuk diperjualbelikan. “Dia jual buat pengamen,” kata dia.

Rahmat (45), salah seorang preman penjual miras oplosan mengaku berjualan miras di sekitar terminal Singaparna, dengan tujuan para pengamen dan preman yang biasa mengkal di sana.

“Saya beli dari teman Rp 10 ribu, kemudian dijual lagi Rp 15 ribu, dapat untung Rp 5 ribu,” ujar dia. 

Sementara itu, Seni, pengamen perempuan, asal Ciamis mengaku mengamen hingga Tasikmalaya dengan dalih mengumpulkan uang untuk modal usaha. ”Saya ngumpulin uang untuk modal usaha jualan sendal,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya