Liputan6.com, Cilacap - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengoperasikan empat Puskesmas Rawat Inap di empat wilayah dan satu klinik PMI sebagai fasilitas perawatan pasien Covid-19 untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pasien.
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19 di 12 RS rujukan. Pasalnya, jumlah kasus aktif Covid-19 beberapa pekan terakhir meningkat dan belum menunjukkan tren menurun.
Empat puskesmas tersebut yakni, Puskesmas 2 Adipala, Puskesmas Gandrungmangu, Puskemas Bantarsari dan Puskesmas Rawat Inap Binangun. Keempat Puskesmas tersebut dinilai memiliki fasilitas yang memadai sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Dikhawatirkan RS rujukan tak mampu lagi menampung pasien Covid-19 alias kolaps. Karenanya, Pemkab Cilacap mengoperasikan empat Puskesmas Rawat Inap yang memiliki fasilitas medis memadai sebagai tempat perawatan Covid-19.
“Sementara ya, beberapa Puskesmas langsung membuka poli untuk penanganan Covid-19. Ada lima ya. (Puskesmas) Adipala 2, Gandrungmangu, Bantarsari, Binangun, dan Klinik PMI ya,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap M Wijaya, Rabu (7/7/2021).
Dengan penambahan faskes perawatan Covid-19 tersebut, total ada 17 faskes perawatan Covid-19 dengan kapasitas mendekati 1.000 bed. Namun Wijaya mengaku belum menerima informasi perihal Bed Occupancy Ratio (BOR) di seluruh faskes perawatan Covid-19.
“Ya, jadi masing-masing Puskesmas, saat memungkinkan langsung merawat pasien Covid-19,” ujarnya.
Selain menambah fasilitas perawatan Covid-19, langkah kuratif juga dilakukan Satgas Covid-19 dengan mengutamakan pasien gejala berat dan sedang yang dirawat di RS. Sedangkan pasien bergejala ringan atau bahkan tak bergejala (OTG) menjalani isolasi mandiri.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Stok Oksigen
Perihal stok oksigen medis, Satgas Covid-19 Kabupaten Cilacap menjemput dan mengawal truk penyuplai oksigen isi ulang kebutuhan medis untuk rumah sakit dan fasilitas perawatan Covid-19 bisa terpenuhi.
Pasalnya, terjadi lonjakan kasus Covid-19 dan membuat kasus aktif Cilacap tertinggi di Jawa Tengah. Akibatnya, kebutuhan oksigen meningkat seturut naiknya bed occupancy ratio (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan dan fasilitas perawatan Covid-19.
Penjemputan sudah mulai dilakukan sejak Minggu malam. Penjemputan itu merupakan hasil koordinasi dengan perusahaan penyedia oksigen isi ulang, agar tabung oksigen cepat sampai ke Cilacap. Hal itu dilakukan agar RS rujukan Covid-19 tak sampai kehabisan salah satu komponen penting alat penunjang napas tersebut.
“Surabaya, Samator, sudah beres tidak ada kelangkaan. Cilacap alhamdulillah sudah bisa kita cover,” katanya.
Dia menjelaskan, lonjakan pasien dirawat menyebabkan kebutuhan oksigen semakin tinggi. Sementara, dari 12 RS rujukan Covid-19 dan 5 fasilitas perawatan Covid-19 lainnya, hanya RSUD Cilacap yang memiliki instalasi oksigen terpusat. Sedangkan lainnya masih menggunakan tabung gas, dengan ukuran berbagai variasi ukuran.
“Jadi yang gas itu tidak hanya jalan sendiri, tapi juga dijemput oleh Satpol dan Satgas Covid-19. Dijemput di Slawi, atau di mana itu, agar cepat sampai di sini. Sehingga kita tidak menunggu, tapi jemput bola,” ujarnya.
Mengutip data Satgas Covid-19, Rabu (7/7/2021), jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 2.784 orang, atau bertambah 121 orang dibanding hari sebelumnya. Sementara, jumlah kasus aktif total jumlah terkonfirmasi Covid-19 di Cilacap mencapai 18.096 orang.
Advertisement