Kisah Pilu Anak Nakes Jadi Yatim Piatu karena Ayah dan Ibu Meninggal Covid-19

Erlita yang kini yatim piatu tinggal dengan Sutiyem, neneknya

oleh Felek Wahyu diperbarui 11 Agu 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 07:30 WIB
Polisi dan wartawan berikan bantuan untuk anak nakes yang meninggal karena Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Polisi dan wartawan berikan bantuan untuk anak nakes yang meninggal karena Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Pati - Tenaga kesehatan (nakes) menjadi kelompok yang paling berisiko tinggi terpapar Covid-19. Pasalnya, tiap hari mereka menangani pasien Covid-19 sehingga risiko penularan sangat tinggi.

Salah satunya nakes di Intalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soedjati Soemodjiardjo. Meski sadar risikonya, mereka tidak bisa melepas tanggung jawab dan menghindar. Mereka tetap harus tetap merawat dan mengobati pasien hingga sembuh.

Protokol kesehatan (Prokes) dengan kenakan alat pelindung diri (APD) tak cukup untuk melindungi mereka dari potensi tertular dan menularkan Covid-19 ke keluarga.

Seperti yang dialami Harsono, perawat yang berdinas di IGD RSUD dr Soedjati Soemohardjo Purwodadi. Lantaran harus melayani pasien Covid-19, Harsono akhirnya terpapar corona.

Karena terpapar, Harsono dirawat di RSUD, namun sempat menularkan kepada Siswati istrinya. Karena terpapar, suami istri itu tidak tertolong dan meninggal dunia.

Keduanya meninggalkan anaknya, Erlita Siskawati bocah yang masih kelas 3 SMP menjadi yatim piatu.

Erlita yang kini yatim piatu tinggal dengan Sutiyem, neneknya. Kebutuhan sehari-hari, ditopang kakak Erlita, Heru Supramono yang baru berusia 19 tahun.

 * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Polisi dan Wartawan Bantu Keluarga Nakes

"Sebagai rasa duka sekaligus terimakasih atas perjuanganya mengobati pasien Covid-19. Kami menyampaikan bantuan kepada Erlita anak nakes yang meninggal karena Covid," ungkap Kapolsek Grobogan Iptu Sunarto.

"Polisi bersama wartawan dari PWI dan IJTI, hanya bisa sedikit membantu dan berharap semoga adek Erlita tetap semangat meneruskan sekolah karena masadepan masih panjang," tambahnya.

Di Kecamatan Grobogan, ada satu yatim piatu Covid-19.

"Kami berharap warga Grobogan menjaga kesehatan sehingga tidak muncul Erlita-Erlita lainnya.

Heru Supramono (19) anak pertama Harsono menjelaskan, ayahnya terkonfirmasi positif dari klaster rumah sakit.

"Bapak kerja di IGD RSUD. Saat Covid sempat dirawat di rumah sakit. kemudian ibu tertular dan sempat dirawat juga akhirnya meninggal 12 hari setelah bapak," kata dia, didampingi Paur Humas Polres Grobogan Aiptu Teddy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya