Mengusut Dugaan Kecurangan Bantuan Pangan di Bandung Barat

Dalam penyelidikan awal di lapangan ditemukan dugaan adanya unsur tindak pidana, dalam pengadaan barang untuk program pemerintah bagi rakyat miskin tersebut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 02 Sep 2021, 01:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 01:00 WIB
Dalam penyelidikan awal tim saber pungli Jabar ditemukan dugaan adanya unsur tindak pidana, dalam pengadaan barang untuk program pemerintah bagi rakyat miskin tersebut di KBB.
Dalam penyelidikan awal tim saber pungli Jabar ditemukan dugaan adanya unsur tindak pidana, dalam pengadaan barang untuk program pemerintah bagi rakyat miskin tersebut di KBB. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Bandung Barat - Tim Sapu Bersih Pungut Liar (Saber Pungli) Provinsi Jawa Barat menunggu proses hukum selanjutnya, terhadap temuan dugaan kecurangan kualitas beras dan harga telur yang di atas kewajaran, dalam program Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bandung Barat.

"Berkas perkaranya akan segara dilimpahkan ke Dirkrimsus Polda Jabar awal September ini, nanti pihak Dirkrimsus yang akan mendalami," ujar Kabid Datin dan Publikasi Saber Pungli Provinsi Jawa Barat Muhammad Yudi Ahadiat, saat dikonfirmasi, Rabu (1/9/2021).

Sebelumnya, Tim Saber Pungli, Provinsi Jawa Barat menemukan dugaan adanya indikasi pemalsuan kualitas beras, termasuk harga telur yang di atas harga pasar, dalam pengadaan BPNT pemerintah di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Menurut Yudi, dalam penyelidikan awal di lapangan ditemukan dugaan adanya unsur tindak pidana, dalam pengadaan barang untuk program pemerintah bagi rakyat miskin tersebut.

"Sudah ada pelakunya inisial IR selaku direktur salah satu penyalur, termasuk oknum aparat," ujarnya.

Dalam praktiknya, para pelaku sengaja mengganti isi karung program bansos BPNT tersebut, dengan kualitas beras rendah. "Termasuk juga harga telur yang kami temukan jauh melebihi harga pasar," ujarnya.

Atas temuan itu, lembaganya, ujar Yudi, telah melengkapi berkas penyelidikan termasuk mengungkap para pelaku, dan melimpahkannya ke Dirkrimsus Polda Jabar dalam penanganan kasus tersebut selanjutnya.

"Sudah ada indikasi tindak pidana, nanti pihak Dirkrimsus Polda Jabar yang akan mendalami lebih lanjut," ujar dia.

Untuk menghindari adanya temuan serupa pada kemudian hari, Tim Saber Pungli, ujar Yudi, telah merekomendasikan beberapa poin kepada Pemda KBB terutama Dinas Sosial, untuk melakukan sosialisasi termasuk pembinaan bagi penyalur, untuk menyediakan barang sesuai ketentuan yang berlaku.

"Dalam temuan kami melalui e-warung ternyata hanya membeli karung saja, sementara isinya tidak sesuai," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya