Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melakukan silaturahmi bersama jajaran Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat 14 Februari 2025.
Dalam silaturahmi tersebut, terungkap permintaan Presiden Prabowo untuk membentuk koalisi permanen. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca Juga
"Intinya memperkuat koalisi kita. Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," ujar Cak Imin di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat 14 Februari 2025.
Advertisement
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, wacana koalisi permanen yang ditawarkan Prabowo mendapat sambutan baik, terutama dari PKB. Hal itu tentu demi kemajuan bangsa dan negara.
Partai politik (parpol) dalam KIM Plus lain pun angkat bicara. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung gagasan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal pembentukan koalisi permanen.
"PSI mendukung ide koalisi permanen yang disampaikan Pak Prabowo. Koalisi permanen penting dan dibutuhkan untuk mendukung visi jangka panjang pemerintahan," kata Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni, dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2025).
Raja Juli mengatakan, koalisi permanen akan menjamin pelaksanaan visi-misi pemerintahan Prabowo berjalan mulus, tanpa interupsi politik yang mengganggu.
Selain itu, Ketua Fraksi PAN DPR RI Putri Zulkifli Hasan mengatakan, partainya menyambut baik gagasan koalisi permanen yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis dalam memperkuat stabilitas pemerintahan dan kesinambungan pembangunan nasional.
Mengenai sikap PAN terhadap wacana koalisi permanen, Putri menegaskan bahwa PAN sejak awal telah menjadi bagian dari barisan pendukung Prabowo.
"Dari dulu, sudah tiga kali pemilu, PAN selalu solid mendukung Presiden Prabowo. Kami meyakini bahwa kesinambungan kepemimpinan dan stabilitas politik adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi besar pembangunan nasional. PAN siap berada di garis terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah di parlemen" ujar Putri.
Berikut sederet respons partai politik (parpol) terkait koalisi permanen dari Prabowo Subianto saat melakukan silaturahmi bersama jajaran KIM Plus dihimpun Tim News Liputan6.com:
Â
1. Ketum PKB Muhaimin Ungkap Permintaan Prabowo, Sebut Mendukung
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sempat mengulas permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk koalisi permanen.
Hal itu disampaikan Cak Imin dalam acara silaturahmi bersama seluruh jajaran Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat 14 Februari 2025.
"Intinya memperkuat koalisi kita. Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," ujar Cak Imin di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, wacana koalisi permanen yang ditawarkan Prabowo mendapat sambutan baik, terutama dari PKB. Hal itu tentu demi kemajuan bangsa dan negara.
"Dan tentu PKB menyambut baik koalisi permanen. Menjadi perkuatan dari percepatan pembangunan," kata Cak Imin.
Cak Imin tidak mengatakan dengan gamblang bahwa koalisi permanen berujung pada kerja sama dalam Pilpres 2029. "Ya sampai kapan pun, namanya permanen," Cak Imin menandaskan.
Â
Advertisement
2. Golkar Siap Mendukung
Wacana koalisi permanen berhembus usai pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025. Hingga puncak Hari Ulang Tahun atau HUT ke-17 Gerindra, sejumlah tokoh partai pun masih mengulas hal tersebut.
Menteri ESDM yang juga Ketua Umum (Ketum) Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan, kado spesial di HUT Gerindra adalah dukungan penuh dari partainya untuk Prabowo.
"Dalam koalisi ini, yang kemarin didengungkan atau digagas oleh Pak Presiden Prabowo untuk koalisi permanen yang kursinya 80 persen lebih. Saya kira ini strategi yang bagus dalam memperkokoh untuk mendukung Indonesia Emas," tutur Bahlil di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Februari 2025.
Bahlil menilai, Gerindra merupakan partai yang sukses lantaran dalam 17 tahun ini berhasil mengantarkan ketua umumnya menjadi presiden. Tidak hanya itu, tingkat kepercayaan publik dalam 100 hari pertama kerja mencapai 80 persen lebih.
"Kado spesialnya kita dukung sampai akhir. Sampai 2029. Bila perlu lanjut lagi," ucap dia.
Bahlil mengamini dukungannya untuk Prabowo kembali maju dalam Pilpres 2029. Dia pun akan menyukseskan perjalanan pemerintahan saat ini hingga lima tahun ke depan dan seterusnya.
"Iya dong, saya harus dukung. Bukan hanya saya, DPP Partai Golkar juga. Jadi DPP Partai Golkar sudah memutuskan dalam Munas untuk bersama-sama dengan presiden dan partai koalisi lain dalam mengawal, menjaga, dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo dan Mas Gibran," jelas Bahlil.
Â
3. Gerindra Sebut Koalisi Permanen Kunci Keberlanjutan Persatuan Bangsa
Wacana koalisi permanen berhembus usai pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025. Hingga puncak Hari Ulang Tahun atau HUT ke-17 Gerindra, sejumlah tokoh partai pun masih mengulas hal tersebut.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono menyatakan bahwa usulan koalisi permanen didasari untuk menjaga persatuan dan kerukunan.
"Damai dan sejuk, itu. Banyak pelajaran di sekitar kita yang menunjukkan bahwa perdamaian dan kerukunan itu mahal harganya. Yang pasti itu," ucap Sugiono usai menghadiri puncak perayaan HUT Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Sabtu 15 Februari 2025.
Nilai penting persatuan dan kerukunan, lanjut dia, juga telah disadari para pendiri bangsa dan direalisasikan hingga Republik Indonesia bisa merdeka.
Sugiono mengatakan bahwa persatuan dan kerukunan merupakan hal yang harus dijaga di setiap lapisan. Dari tingkat elite hingga ke masyarakat berbagai kalangan.
Menurutnya, koalisi jangan hanya untuk kepentingan jangka pendek. Koalisi permanen yang didasari motif untuk memelihara persatuan dan kerukunan perlu diupayakan untuk stabilitas nasional jangka panjang.
"Jangan hanya melihat permasalahan bangsa ini lima tahunan dari pilpres ke pilpres ya. Harus lebih dari itu kalau ingin negara kita utuh," ucap Sugiono.
Â
Advertisement
4. PSI Dukung Ide Koalisi Permanen Prabowo
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung gagasan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto soal pembentukan koalisi permanen.
"PSI mendukung ide koalisi permanen yang disampaikan Pak Prabowo. Koalisi permanen penting dan dibutuhkan untuk mendukung visi jangka panjang pemerintahan," kata Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni, dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2025).
Raja Juli mengatakan, koalisi permanen akan menjamin pelaksanaan visi-misi pemerintahan Prabowo berjalan mulus, tanpa interupsi politik yang mengganggu.
"Koalisi permanen dibutuhkan agar tidak terjadi gonta-ganti visi dan kebijakan di tengah jalan yang akan menghambat pembangunan dan cita-cita kemajuan," ujar Raja.
Â
5. PAN Akui Selalu Dukung
Ketua Fraksi PAN DPR RI, Putri Zulkifli Hasan, mengatakan partainya menyambut baik gagasan koalisi permanen yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis dalam memperkuat stabilitas pemerintahan dan kesinambungan pembangunan nasional.
Mengenai sikap PAN terhadap wacana koalisi permanen, Putri menegaskan bahwa PAN sejak awal telah menjadi bagian dari barisan pendukung Prabowo.
"Dari dulu, sudah tiga kali pemilu, PAN selalu solid mendukung Presiden Prabowo. Kami meyakini bahwa kesinambungan kepemimpinan dan stabilitas politik adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi besar pembangunan nasional. PAN siap berada di garis terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah di parlemen" ujar Putri pada wartawan, Sabtu 15 Februari 2025.
Putri juga mengapresiasi hasil Rapimnas dan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra, yang menetapkan kembali Presiden Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra periode 2025-2030, serta pengumuman bahwa Prabowo akan kembali maju dalam Pilpres 2029.
"Kami mengucapkan selamat kepada Bapak Presiden Prabowo atas kepercayaan yang kembali diberikan oleh Partai Gerindra," lanjutnya.
Terkait peran PAN di parlemen, Putri menegaskan bahwa Fraksi PAN akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung dalam bentuk pengawalan dan memastikan efektivitas kebijakan di DPR RI.
"Bagi PAN, yang terpenting bukan hanya soal politik elektoral, tetapi bagaimana kebijakan yang dihasilkan benar-benar membawa dampak nyata bagi masyarakat," jelas Putri.
Senada, Wakil Ketua Umum PAN Soeparno mengaku antusias terkait deklarasi Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden RI Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2029 mendatang.
"Selama ini PAN loyal sepenuhnya mendukung Presiden Prabowo dalam 3 kali pemilu. Suka dan duka bersama Pak Prabowo. Karena itu menyambut deklarasi Presiden Prabowo, PAN siap mendukung beliau untuk ke 4 kalinya dalam Pilpres 2029 mendatang," kata Eddy dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).
Menurut Eddy, dukungan kepada Prabowo memiliki dasar yang kuat yakni komitmennya yang memastikan tidak ada yang ditinggalkan.
"Dalam 100 hari pemerintahannya, komitmen kerakyatan Pak Prabowo diwujudkan dalam kebijakan yang nyata. Kebijakan tersebut antara lain menghapus utang UMKM dan nelayan sekaligus mengangkat menteri khusus untuk menangani UMKM," kata dia.
"Kita juga menyaksikan ketika usaha UMKM terancam karena pengecer tidak bisa menjual LPG 3kg, Pak Prabowo bergerak cepat merespon," lanjutnya.
Terkait adakah persyaratan khusus dari PAN untuk mendukung Prabowo, Eddy menyampaikan dukungan sepenuhnya tanpa syarat.
"Tidak ada persyaratan khusus tapi kalau kader PAN diajak tentu kita bersyukur sekali," pungkasnya.
Â
Advertisement
6. Ketum NasDem Surya Paloh Sebut Koalisi Permanen Memungkinkan, tapi Sampai Kapan
Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh menanggapi wacana koalisi permanen yang berhembus usai pertemuan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya, saya pikir itu amat memungkinkan," tutur Surya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Februari 2025.
Surya menyebut, pihaknya akan melakukan pengkajian lewat tim khusus terkait wacana koalisi permanen tersebut.
"Tetapi pada dasarnya itu hal yang baik, kalau bisa permanen baik, tapi permanen sampai berapa waktu kan?," ucap dia.
Dia menyatakan, tidak menutup kemungkinan makna permanen dalam dunia politik pun memiliki batasan waktu.
"Pasti ada batas waktunya, apakah dua kali pemilu, tiga kali pemilu, empat kali pemilu, lima kali pemilu dan sebagainya," Surya menandaskan.
Â
7. PDIP Ingatkan Politik Sangat Dinamis
Presiden Prabowo Subianto mengusulkan wacana koalisi permanen pada acara puncak Hari Ulang Tahun atau HUT ke-17 Gerindra.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat menilai, wacana KIM permanen tersebut menurutnya akan diuji oleh waktu.
"Kita akan lihat apakah semua partai konsisten, empat tahun lagi, mengusung Prabowo di Pilpres 2029," kata Djarot saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2025).
Sebab, kata Djarot, politik sangat dinamis sehingga arah politik bisa secara cepat dan tiba-tiba berubah.
"Politik sangat dinamis, dan kita serahkan kepada rakyat yang punya kedaulatan tertinggi," kata dia.
Saat ditanya apakah koalisi permanen akan menutup capres lain untuk bisa maju berlaga di Pilpres 2029, Djarot menyatakan mustahil hal tersebut terjadi. "Hampir mustahil kalau Pilpres hanya diikuti calon tunggal," ujarnya.
Sementara itu, politikus PDIP Andreas Hugo Pareira menyatakan usulan Prabowo tersebut sah-sah saja.
"Yang namanya usulan baik-baik saja. Tergantung pada partai-partai yang berada dalam kelompok yang menamakan dirinya koalisi tersebut," jelas Andreas.
Advertisement
