Liputan6.com, Cilacap - Sebagian kita tentunya pernah merasakan pahit getirnya kehidupan. Bahkan, terkadang seseorang mengalami titik terendah hidup.
Seringkali, permasalahan yang menimpa kita itu membuat hidup kita sangat sengsara dan bahkan membuat hidup kita berada di titik terendah. Jika kita mengalami hal yang demikian, tak usah berkecil hati dan bersedih.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) membeberkan tips tetap bahagia saat kita dengan ditimpa masalah yang berat, yakni tetap bersyukur kepada Allah SWT.
Advertisement
Baca Juga
“Makanya saya minta anda yang bersyukur, walaupun kamu banyak utang, istri berani, anak tidak nurut, bayangkan hidupmu paling pahit,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @NgajiOnlineSuudberau, Jumat (14/02/2025.
Simak Video Pilihan Ini:
Tetap Harus Senang
Lebih dalam Gus Baha mengatakan, saat ditimpa kesusahan sebagaimana tersebut di atas, kita harus tetap senang.
Adapun cara agar kita bisa menyikapi masalah-masalah di atas, yakni dengan cara menganggap semua itu merupakan salah satu kekuasaaan Allah SWT.
“Tetap harus senang bagaimanapun juga itu berkahnya hidup mengerti kekuasaannya Allah, termasuk kekuasaan menjatuhkanmu,”
Membuat kita hidup sengsara itu merupakan bentuk kuasa Allah yang terpenting menurut Gus Baha bahwa kesengsaraaan yang kita alami bukan sebab murka dari-Nya.
“Pokoknya tetap menyaksikan kekuasaan Allah, termasuk kekuasaan menjatuhkan kamu,” paparnya.
“Terima kasih ya Allah walapun saya sengsara, saya tahu itu kehendak Allah,” sambungnya.
“Yang penting saya ingin ini bukan karena murka-Mu,” tandasnya.
Advertisement
Resep Hidup Bahagia menurut Islam
Menukil rri.co.id, berikut ini resep bahagia menurut Islam
1. Beriman dan Bertakwa kepada Allah SWT
Keimanan dan ketakwaan merupakan pondasi utama dalam Islam untuk mencapai kebahagiaan. Dengan beriman, seorang Muslim akan selalu merasa dekat dengan Allah SWT, mendapatkan ketenangan jiwa, dan memiliki tujuan hidup yang jelas. Firman Allah dalam Al-Qur'an menyatakan:Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97)
2. Berbuat Baik kepada Sesama
Islam sangat menekankan pentingnya berbuat baik kepada orang lain, baik itu kepada keluarga, tetangga, teman, maupun orang asing. Kebaikan ini bisa dalam bentuk sedekah, bantuan fisik, dukungan moral, atau sekadar senyuman. Rasulullah SAW bersabda:"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)Dengan berbuat baik, seorang Muslim tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga mendatangkan kebahagiaan bagi diri sendiri. Kebahagiaan ini berasal dari rasa puas karena telah melakukan kebaikan dan mendapatkan ridha Allah.
3. Mensyukuri Nikmat Allah
Mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan, baik yang besar maupun kecil, adalah kunci kebahagiaan. Dengan bersyukur, seorang Muslim akan selalu merasa cukup dan tidak mudah mengeluh. Allah berfirman:"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'" (QS. Ibrahim: 7)
4.Tawakal dan Ridha kepada Ketetapan Allah
Tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha sebaik mungkin. Ridha adalah menerima dengan ikhlas segala ketetapan Allah, baik yang menyenangkan maupun yang tidak. Kedua sikap ini mengajarkan seorang Muslim untuk tidak mudah putus asa dan selalu optimis. Rasulullah SAW bersabda:Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, sesungguhnya segala urusannya adalah baik baginya, dan itu tidaklah terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, dan itu adalah baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu adalah baik baginya." (HR. Muslim)
Kebahagiaan dalam Islam tidak hanya berfokus pada aspek duniawi, tetapi juga ukhrawi. Dengan beriman dan bertakwa kepada Allah, berbuat baik kepada sesama, mensyukuri nikmat, serta tawakal dan ridha kepada ketetapan-Nya, seorang Muslim akan mencapai kebahagiaan sejati yang abadi.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
