Penyebab Naiknya Angka Covid-19 di Gunungkidul

Eskalasi penularan Covid-19 di Gunungkidul kembali meningkat. Penambahan tersebut tak terlepas dari munculnya klaster baru yang muncul di wilayah ini

oleh Hendro diperbarui 17 Okt 2021, 04:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2021, 04:00 WIB
Ruang kelas
Menyikapi kondisi ini, PTM disekolah tersebut ditangguhkan untuk waktu yang belum ditentukan. Untuk para siswa yang lain, tetap mengikuti pembelajaran dengan menerapkan system online.

Liputan6.com, Gunungkidul - Eskalasi penularan Covid-19 di Gunungkidul kembali meningkat. Penambahan tersebut tak terlepas dari munculnya klaster baru yang berada Pondok Pesantren Annur, Kapanewon Karangmojo dan SMP N 2 Panggang Gunungkidul.

Untuk Pondok Pesantren sendiri hingga saat ini, Dinas Kesehatan terus melakukan tracing dan penanganan guna mencegah penularan meluas. Sementara merujuk pada laporan harian Dinas Kesehatan Gunungkidul, pada Kamis ini terjadi penambahan sebanyak 18 kasus aktif baru Covid-19 di Gunungkidul, 17 diantaranya barasal dari Ponpes tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, bahwa terjadinya penularan di lingkungan Pondok Pesantren Annur bermula ketika pada tanggal 30 September 2021, UPT Puskesmas Ponjong 2 memberikan informasi ke UPT Puskesmas Karangmojo 1 bahwa terdapat salah satu santri dari pondok pesantren tersebut yang berobat dengan keluhan anosmia.

“Setelah mendapat kabar tersebut, kami langsung melakukan tracing,” jelas Dewi.

Menurut Dewi, hasil tes PCR dari santri yang dirawat tersebut kemudian dinyatakan positif Covid-19. Tracing pun kembali dilanjutkan dengan menyasar sejumlah penghuni pondok yang sempat melakukan kontak dengan yang bersangkutan. Hasilnya, terdapat santri lain yang kemudian hasil test PCRnya kemudian juga dinyatakan positif.

“Sementara ini, ada 17 orang santri yang terkonfirmasi positif,” lanjut Dewi.

Dewi menyampaikan, terkait dengan kegiatan belajar mengajar para santri untuk dihentikan sementara hingga keadaan Kembali membaik. HIngga saat ini para santri tersebut masih dalam pemantuan Dinas Kesehatan dengan menjalani isolasi diruangan yang disediakan oleh pihak Pondok.

“Kegiatan belajar mengajar distop dulu, santri yang positif diisolasi ditempatkan tersendiri, dan tracing masih terus dilanjutkan,” terang Dewi.

Sementara itu, Penularan Covid-19 di lingkungan sekolah juga kembali terjadi di SMP Negeri 2 Panggang, Gunungkidul. Setidaknya ada 3 siswa sekolah ini yang dinyatakan positif Covid-19. Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga memutuskan untuk menangguhkan pembelajaran tatap muka (PTM).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Awal Mula Munculnya Klaster di Sekolah

Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Tijan mengungkapkan, pada awalnya semua PTM di sekolah tersebut berjalan lancar. Namun saat ada satu siswa yang sakit dan menunjukkan gejala, pihak sekolah kemudian memeriksakan siswa tersebut.

“Sakit dan ada gejala, dan dari hasil pemeriksaan oleh pihak Kesehatan, siswa tersebut dinyatakan positif Covid-19,” kata Tijan.

Tijan menuturkan bahwa, usai dinyatakan positif Covid-19, pihak sekolah dan satuan gugus tugas Covid-19 di Kapanewon Panggang melakukan tracing ke seluruh siswa. Hasilnya ada 2 siswa lagi yang memiliki gejala serupa dengan siswa yang terpapar covid tersebut dan diminta melakukan isolasi mandiri.

“Mungkin dia tertular saat berada di lingkungan. Untuk siswa di SMPN 2 Panggang itu hanya 3 yang isolasi dan itu belum terjadi klaster,” terang Tijan, Jumat (15/10/2021).

Menyikapi kondisi ini, PTM disekolah tersebut ditangguhkan untuk waktu yang belum ditentukan. Untuk para siswa yang lain, tetap mengikuti pembelajaran dengan menerapkan system online.

“Sementara daring lagi sampai kondisi benar-benar memungkinkan untuk dilakukan PTM,” imbuh dia.

Tijan menambahkan, Pihak Sekolah diminta untuk lebih menerapkan prokes serta sarana pra sarana lebih disiapkan kembali. Di samping itu, sekolah diminta untuk melakukan pencermatan terhadap anak yang sekiranya menunjukkan gejala sakit.

“Tetap semangat dan semoga segera pulih. Nanti PTM akan diselenggarakan lagi jika kondisi sudah baik,” papar Tijan.

Dengan adanya penambahan kasus baru dari klaster Pondok Pesantren dan Sekolah, saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Gunungkidul tercatat akumulasi kasus terkonfirmasi mencapai 17.873 kasus per Jumat (15/10/2021).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya