BRI Liga 1: Protokol Kesehatan, Kartu As Kesuksesan Kompetisi Sepak Bola Tanah Air Saat Pandemi

Suksesnya perhelatan kompetisi BRI Liga 1 dan 2 2021/2022 tak terlepas dari kerja sama semua pihak, salah satunya dalam penerapan protokol kesehatan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 05 Nov 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2021, 19:00 WIB
Foto: Sah, BRI Liga 1 2021 / 2022 Segera Bergulir pada Pekan Ini setelah Menpora Terima Izin dari Kapolri
Izin penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 tersebut terbit setelah melakukan evaluasi terhadap PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang diterapkan di Indonesia untuk mengontrol laju penyebaran Covid-19. (Foto: Dok. Humas Kemenpora)

Liputan6.com, Solo - Perhelatan kompetisi sepak bola BRI Liga 1 dan 2 2021/2022 kembali digelar setelah adanya pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Setelah sempat terhenti satu tahun dan tak ada ingar bingar hiburan sepak bola di Indonesia, akhirnya pemerintah dan stakeholder terkait, resmi membuka kompetisi dengan aturan dan kebiasaan-kebiasaan baru.

Kompetisi BRI Liga 1 dan 2 2021/2022 pelaksanaannya pun berbeda dari biasanya, yaitu dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Dihimpun Liputan6.com ajang BRI Liga 1 2021/2022 resmi dibuka pada Jumat 27 Agustus 2021 lalu. Pembukaan sederhana itu ditandai dengan penyerahan bola dari Brand ambassador PSSI Widya Rahayu Arini Putri kepada Menteri BUMN Erick Tohir dan meneruskan kepada Ketua PSS Mochamad Iriawan atau Iwan Bule. 

Giliran penyerahan bola pun berakhir di tangan wasit yang memimpin pertandingan perdana antara Bali United kontra Persik Kediri di laga perdana BRI Liga 1 2021/2022, Yudi Nurcahya.

Kompetisi sepak bola Indonesia digulirkan setelah terhenti adanya pandemi Covid-19. Melihat suksesnya turnamen pramusim Piala Menpora akhirnya membuat pemerintah memberikan izin penyelenggaraan BRI Liga 1 2021/2022. Seperti yang disampaikan Menpora dalam kunjungannya meninjau perhelatan BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Indomilk Tangerang beberapa saat lalu.

Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Zainudin Amali memastikan pelaksanaan Liga 1 berjalan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid-19. Tampak sejak masuk stadion semua harus melewati pemeriksaan suhu, wajib menggunakan hand sanitizer yang tersedia di pintu masuk stadion, melakukan scan pada aplikasi PeduliLindungi dan menjalani tes swab PCR dan rapid test antigen.

Simak video pilihan berikut ini:

Rencana Hadirkan Penonton

Konferensi Pers Liga 2
Konferensi pers oleh Menpora Zainudin Amali, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ketum PSSI Iwan Bule setelah laga pembukaan Liga 2 2021 di Stadion Manahan, Minggu (26/9/2021) malam. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

"Saya hari ini di Stadion Indomilk Tangerang untuk memastikan penerapan prokes diterapkan dalam penyelenggaraan yang diselenggarakan oleh LIB dan PSSI," kata Menpora di Tangerang beberapa waktu lalu.

Ia menyebut, pelaksanaan Liga 1 diimbangi dengan penerapan prokes mulai dari masuk stadion hingga pelaksanaan pertandingan di lapangan dan meniadakan kompetisi tanpa dihadiri penonton.

"Semua berjalan sesuai apa yang telah dijanjikan oleh penyelenggara dan sampai berakhir saya nonton di sini semua masih sesuai dengan apa yang pernah dipaparkan di depan kami dan di depan satgas Covid-19, Kemenkes, BNPB dan di depan kepolisian," ujar dia.

Kini gelaran kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 memasuki pekan ke-11 di seri kedua wilayah Jateng-DIY. Kesuksesan tersebut membuat pemerintah dan penyelenggara mempersiapkan opsi menghadirkan penonton di tengah kompetisi. Hal itu disampaikan oleh Direktur Operasional Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno, ia mengaku akan mendatangkan penonton melalui beberapa fase. 

"Dari sisi infrastrukturnya, soal penonton apakah dibatasi 25 persen dari kapasitas stadion atau 5.000 atau 1.000 orang, harus sangat teliti menghitungnya," ujar dia.

Sudjarno melanjutkan, rencana mengizinkan penonton bisa menyaksikan langsung kompetisi Liga 1 2021/2022 sesuai petunjuk dari Menko Kemaritiman, bahwa jumlah penonton untuk Liga 1 dibatasi sekitar 30 persen dan Liga 2 sekitar 25 persen.

Syarat Jadi Penonton

Spanduk unik Persija
Suporter Persija Jakarta (Sebelum Pandemi Covid-19) memasang spanduk saat pertandingan melawan PSIS Semarang pada laga Liga 1 di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (15/9). Pemasangan spanduk tersebut merupakan protes atas hasil buruk Persija di Liga 1 Indonesia (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

"Persyaratan untuk penonton nanti kalau mau masuk stadion harus sudah vaksin dua kali dan wajib pindai aplikasi PeduliLindungi. Jika warna hijau, maka diperbolehkan masuk stadion. hal itu berlaku untuk liga 1 dan liga 2, fasenya nanti akan dimulai dari undangan dulu baru boleh nonton sesuai regulasi," kata dia.

Di sisi lain, tak kalah dengan penerapan di BRI Liga 1, pada ajang kompetisi Liga 2 2021/2022 pun tak kalah seru tanpa mengurangi aturan tentang protokol kesehatannya demi memutus penyebaran Covid-19. 

Hal itu terlihat pada pembukaan Liga 2 2021/2022 oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Zainuddin Amali. Pembukaan Liga 2 yang diiringi dengan tarian khas Solo yaitu Tarian Laskar Samber Nyawa. Menpora mengatakan pihaknya terus mendukung kompetisi sepak bola Indonesia walaupun dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Bismillah Liga 2 2021/2022 saya nyatakan dengan resmi dibuka. Suksesnya kompetisi Liga 2 sebagai bagian dari ajang pembinaan sepak bola Indonesia untuk Timnas (tim Nasional)," katanya usai pertandingan Persis Solo kontra PSG Pati di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/9/2021).

Menpora menyebut, kompetisi Liga 2 tetap dilaksanakan secara profesional untuk menghasilkan pemain-pemain terbaik.

Siapkan Kuota Penonton

Suporter Persis Solo saat Sebelum Pandemi Covid-19
Suporter Persis Solo saat Sebelum Pandemi Covid-19 (Dewi Divianta/Liputan6.com)

"Klub apa pun di liga semua dalam naungan PSSI dan pemerintah akan selalu mendukung dan sepak bola Indonesia untuk maju," ujar dia.

Sementara itu, Larico Ranggamone salah satu mantan Ketua Jakmania bersyukur akhirnya kompetisi Liga 1 dan 2 digelar kembali. Menurutnya, sepak bola adalah hiburan paling disukai oleh masyarakat Indonesia, kendati tidak diizinkan melihat langsung ke stadion, dirinya mengaku suporter harus terbiasa dengan kebiasaan baru dalam sepak bola Indonesia.

"Ya kalau dibilang sepak bola tanpa suporter ibarat sayur tanpa garam. Tapi, mau gimana lagi kita harus patuh dengan keputusan pemerintah dan penyelenggara jika saat ini kompetisi harus tanpa penonton," tutur yang namanya pernah dijadikan sosok dalam film berjudul Romeo and Juliet itu.

Namun, ia berharap pemerintah memberikan kebijakan baru agar kompetisi bisa disaksikan oleh penonton, selain untuk memberikan efek perekonomian di lingkungan sepak bola sekaligus memberikan kesempatan para suporter melampiaskan kerinduan mereka mendukung klub-klub kesayangan mereka.

"Walau dengan kuota terbatas itu tidak jadi soal. Suporter juga harus patuh jika nanti ingin menonton ke stadion harus sudah vaksin dua kali dan mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah dan penyelenggara kompetisim. hal itu semata-mata agar tidak adanya klaster penyebaran Covid-19 melalui ini (kompetisi sepak bola liga 1 dan 2)," kata pria yang karib disapa Ayah Rico ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya