Liputan6.com, Cilacap - Bencana hidrometeorologi terjadi di berbagai daerah, termasuk di Cilacap, Jawa Tengah. Pada Rabu (17/11/2021), sebanyak sejumlah wilayah di empat desa di Kecamatan Majenang, terendam banjir akibat jebol dan meluapnya sungai.
Empat desa tersebut yakni, Mulyadadi, Mulyasari, Padangsari dan Pahonjean. Banjir disebabkan jebolnya dua titik tanggul di Selokan 1 dan empat titik di Sungai Cikawung.
Advertisement
Baca Juga
“Yang Sungai Cikawung itu ya, memang aliran dari Karangpucung, Cimanggu, itu yang bedahan dulu, yang ada empat titik yang belum dikerjakan, nah itu sekarang imbasnya ke Mulyasari, Padangsari, Mulyadadi, Pahonjean,” kata Kepala Desa Mulyasari, Tohari.
Akibat banjir tersebut ratusan jiwa mengungsi. Di Mulyasari sendiri, sebanyak 77 rumah terendam. Sebagian warga mengungsi ke masjid terdekat dan sebagian lainnya di Balai Desa Mulyasari.
Selain merendam permukiman penduduk, banjir juga merendam ratusan hektare sawah. Dari ratusan hektare ini, ada sekitar 10 hektare yang kini masih dalam kondisi dipanen sehingga terancam rusak akibat rendaman.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tanggul Jebol Sisa 2020
“Kalau Mulyasari itu Dusun Rejasari sama Kawungsari, Kalau Padangsari itu di Dusun Bojongsarinya, Mulyadadi Dusun Bojongjati, kalau Pahonjean Dusun Bojongmeros," dia mengungkapkan.
Tohari mengungkapkan, enam titik tanggul jebol tersebut sebenarnya adalah jebolan lama akibat banjir besar pada November 2020 lalu. Dua titik sempat diperbaiki namun kembali jebol, sedangkan empat lainnya baru akan diperbaiki.
Dia berharap, tanggul-tanggul tersebut segera ditutup dan diperkuat. Pasalnya, hingga Rabu siang ini air masih melimpas ke permukiman dan air masih bertambah tinggi seturut turunnya hujan lebat.
“Ini sekarang air masih mengalir ini, Mas. Kalau hujan lagi ya mungkin akan tambah tinggi airnya,” ucap dia.
Advertisement