Liputan6.com, Tasikmalaya Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah di Provinsi Jawa Barat. Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dirasakan warga Kota Tasikmalaya pada Selasa, 25 Januari 2022, pukul 14.00 waktu setempat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melaporkan, hal tersebut menyebabkan kurang lebih 11 rumah tertimpa pohon tumbang.
"Angin kencang juga menyebabkan kerusakan pada satu unit kantor pemerintah dan rumah ibadah. Tidak ada korban jiwa akibat perisitiwa ini," kata Abdul dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Rabu (26/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya bersama tim gabungan melakukan pembersihan material pohon tumbang yang menimpa rumah warga.
Adapun angin kencang yang melanda Kota Tasiklamaya berdampak pada delapan kelurahan pada 3 kecamatan, meliputi Kelurahan Linggajaya di Kecamatan Mangkubumi, kemudian Kelurahan Nagarawangi, Agrasari, Tugujaya, Tuguraja, Setiaratu di Kecamatan Cihideung, serta Kelurahan Nagarasari dan Cipedes di Kecamatan Cipedes.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Peringatan Dini
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai kilat/petir pada siang hingga malam hari pada 26 hingga 27 Januari 2022 untuk wilayah Kota Tasikmalaya.
"Kajian inaRISK menunjukan potensi bahaya cuaca ekstrem pada wilayah Kota Tasikmalaya pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 10 kecamatan," sebut Abdul.
Advertisement
Imbauan BNPB
BNPB mengimbau masyarakat dan aparat daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca musim hujan yang masih akan berlangsung sampai Februari 2022 mendatang.
Untuk mengantisipasi dampak dari cuaca hujan dan angin kencang, aparat daerah setempat dapat melakukan pemotongan ranting maupun dahan rentan yang dapat menimpa rumah warga.
"Serta melakukan pemeriksaan berkala ketahanan rumah warga untuk mengurangi dampak kerusakan akibat cuaca ekstrem," tandasnya.