Diduga Stres Karena Sakit, PNS di Banyuasin Tewas Gantung Diri

Seorang PNS di Kabupaten Banyuasin Sumsel ditemukan tewas gantung diri di kandang sapi.

oleh Nefri Inge diperbarui 10 Mei 2022, 05:34 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi bunuh diri (Arfandi/Liputan6.com)
Ilustrasi bunuh diri (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Palembang - Aksi bunuh diri di Sumatera Selatan (Sumsel), kerap terjadi selama satu bulan terakhir. Dari awal hingga pertengahan bulan Maret 2022 ini, sudah ada tiga kasus bunuh diri, dengan cara gantung diri.

Rententan aksi bunuh diri tersebut kian panjang, dengan adanya kasus serupa di Kabupaten Banyuasin Sumsel.

Berbeda dengan tiga korban sebelumnya yang masih berusia 20 tahunan, korban gantung diri di Banyuasin ini sudah berusia tua.

EJ (55), yang tercatat sebagai pejabat di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Samsat Pangkalan Balai, Banyuasin Sumsel, ditemukan tewas gantung diri, pada Rabu (23/3/2022) sore.

Jasad korban ditemukan tergantung di seutas tali, di kandang sapi milih H Sopawi, di Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh Banyuasin Sumsel.

Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang Ade Putra mengatakan, korban merupakan salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin Sumsel.

“Di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan juga kendaraan milik korban berplat merah,” katanya, Kamis (24/3/2022).

Saksi yang bertugas menjaga lokasi tersebut melihat korban datang sendirian, dengan mengendarai mobilnya pada Rabu siang sekitar pukul 11.30 WIB.

Karena tak kunjung keluar dari kandang sapi tersebut, saksi langsung melihat ke TKP di Banyuasin Sumsel. Dia pun kaget, saat menemukan korban meninggal dunia dengan leher yang tergantung, sekitar pukul 16.00 WIB.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sakit Menahun

Ilustrasi mayat (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi mayat (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

“Dari kesaksian keluarga juga, korban sempat melakukan percobaan bunuh diri, dengan meminum racun tikus. Tapi pihak keluarga berhasil menggagalkannya,” katanya.

Dari berbagai informasi yang didapatkan, dia menduga jika korban mengalami depresi. Akibat riwayat sakit stroke dan hipertensi menahun, yang tak kunjung sembuh.

"Kasus ini murni bunuh diri dan jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarganya di Palembang," katanya.

Kontak Penting

call-center-gratis-131118b.jpg
ilustrasi call center

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup, yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda Depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya