Respons Ganjar Pranowo Soal Wacana E-Voting Pemilu 2024

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan tanggapannya soal wacana pemungutan suara secara elektronik (e-voting) pada Pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2022, 09:29 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2022, 09:29 WIB
Foto Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Usai membuka kegiatan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi penyandang disabilitas di SMKN Jawa Tengah, (Foto : Humas Pemprov Jateng)

 

Liputan6.com, Semarang - Munculnya wacana pemungutan suara secara elektronik (e-voting) pada Pemilu 2024 menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat maupun politikus. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut penerapan e-voting pada pemilu hanya persoalan kepercayaan saja, sama seperti sistem yang telah berlangsung selama ini.

"Sebenarnya mau coblos mau centrang mau e-voting itu kita "trust' apa gak, kan kita pernah coblos, pernah ganti centang, balik coblos lagi kan. Ini soal 'trust' saja," kata Ganjar dikutip Antara, Senin (28/3/2022).

Orang nomor satu di Jateng itu menyebut beberapa daerah sudah ada yang pernah mencoba pemungutan suara dengan sistem e-voting, salah satunya pemilihan kepala desa di Bali.

"Jadi artinya ini soal 'trust' saja. Ketika kemudian trust dan menjadi keputusan, tinggal disiapkan sarana prasarananya dan sistemnya betul-betul terjaga," ujar mantan anggota DPR RI itu.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:


Gandeng Ahli

Sebagai persiapan pelaksanaan e-voting pada pemilu, lanjut Ganjar, pemerintah bisa menggandeng para ahli untuk meriset guna mengetahui apakah bisa diterapkan sistem tersebut atau tidak dengan keberagaman yang ada di Indonesia.

"Itu kan soal intensitasnya aja, kalau intensitasnya itu memang mau memilih dengan coblos ya coblos, yang suka centang ya centang, yang pakai e-voting pakai e-voting, kenapa tidak? Kenapa harus satu kan kita beda-beda," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Mengenai cara pemilihan, lanjut Ganjar, hanya butuh rasa kepercayaan dan sejalan dengan itu, maka infrastrukturnya bisa disiapkan.

"Bukan soal setuju atau tidak, kita tuh percaya apa gak. Ada yang (infrastrukturnya) bisa siap, ada yang belum, maka kalau kita soal memilih itu tinggal kita dorong saja, kalau menurut saya macam-macam bisa gak harus seragam," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya