Miris, Atlet Renang Paser Cari Sumbangan di Jalanan Demi Ikut Kejurprov di Tenggarong

Lantaran tidak adanya bantuan dari KONI dan Pemkab Paser, atlet renang beserta keluarganya yang akan mengikuti Kejurprov di Kabupaten Kutai Kartanegara terpaksa turun ke jalan mencari dana untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut.

oleh Apriyanto diperbarui 12 Jun 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2022, 09:00 WIB
Atlet Cari Sumbangan
Bentangan spanduk yang cukup membuat pengendara di Jalan Jenderal Sudirman kaget. (Liputan6.com/istimewa)

Liputan6.com, Paser - Beberapa hari belakangan ini, dunia olahraga di Kabupaten Paser cukup membuat kaget masyarakat. Usai salah satu postingan di akun Facebook mengeluarkan unek-unek tak adanya bantuan dari KONI maupun pemerintah daerah (Pemda) Paser.

Keresahan ini terkait atlet renang dari Kabupaten Paser yang bakal berpartisipasi pada Kejuaraan Provinsi (Kejuprov) Kaltim 2022 di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Masih dalam postingan itu, jika biaya ditanggung oleh orang tua atlet. Mulai pendaftaran, transportasi hingga penginapan.

Bahkan keresahan ini hingga ke dunia nyata. Di mana para atlet renang turun ke jalan untuk meminta dukungan dan bantuan dana untuk mengikuti Kejurprov di Tenggarong. Aksi ini dilakukan di traffic light Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (9/6/2022) lalu.

Dikonfirmasi mengenai turunnya atlet renang memohon bantuan di jalan, Sekretaris Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Paser, Abdi Permana mengatakan aksi yang dilakukan oleh orang tua dan atlet merupakan spontanitas semata.

"Sebenarnya aksi itu spontanitas saja dari para orang tua atlet. Mohon maaf tidak ada maksud memojokkan siapa-siapa, baik pihak pemerintah maupun KONI Kabupaten Paser," ucapnya, saat dikonfirmasi via seluler, Jumat (10/6/2022).

Bahkan dirinya maupun PRSI Paser tidak mengetahui dari awal adanya gerakan turun ke jalan. Dirinya menyebut saat itu sedang dinas ke Kecamatan Long Ikis. Ia baru tahu usai mendapatkan informasi dari orang tua atlet maupun pelatih, bahwa sedang dilakukan penggalangan dana di traffic light.

"Jujur saja, saya sendiri sebagai pengurus sebenarnya juga tidak tahu. Orang tua termasuk pelatih mengabari kalau anak-anak (atlet) sudah berdiri di lampu merah. Mau dihalangi juga sudah terlanjur," sambungnya.

Menyikapi penggalangan dana yang dilakukan itu, Abdi memperkirakan sebagai pesan untuk pemerintah daerah khususnya pemangku kebijakan. Pasalnya, dalam tiga tahun tiga tahun terakhir selalu menempati juara umum kedua dari tiap ajang yang dihelat di Kalimantan Timur.

"Kalau sudah menjadi keputusannya orang tua seperti itu (galang dana), ya kami tidak bisa menghalangi. Terkait aksi itu, mungkin para orang tua berpikir ini bisa menjadi pesan buat para pemangku kepentingan," tutur Abdi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Anggaran Tahunan Tak Cukup

Atlet Cari Sumbangan
Atlet renang di Paser turun ke jalan mengharapkan bantuan dana untuk berlaga di Kejurprov di Kukar. (Liputan6.com/istimewa)

Menurutnya persoalan seperti itu tak semestinya terjadi. Mengingat Kejurprov setiap tahun dihelat. Tentu perihal anggaran untuk pembinaan maupun pendanaan bukan lagi soal.

"Tapi seperti masalah klasik, bahwa pembiayaan sampai sekarang sepertinya memang tidak terlalu dipastikan oleh pemangku kepentingan. Padahal sudah menjadi agenda rutin setiap tahun," katanya.

Disinggung mengenai anggaran pembinaan yang diberikan dari KONI, ia mengaku tak cukup. Nominalnya Rp20 juta. Bahkan dana tersebut harus baru dapat diberikan pada tahun berikutnya, dalam arti molor. "Memang ada, cuma telat. Misal anggaran 2021 lalu baru diberikan Januari 2022," aku Abdi.

Anggaran Rp20 juta ia mengaku tidak bakal cukup. Bahkan untuk mengikuti satu event saja dengan nominal segitu sangat kurang. Dikatakannya dalam setahun saja tak hanya Kejurprov, melainkan juga ada Kejuaraan Antar Perkumpulan Daerah (Krapda) yang diikuti atlet renang se-Kaltim.

Ia membeberkan, untuk 14 atlet, 1 pelatih dan 2 ofisial saja memerlukan anggaran hingga Rp30 juta dalam satu kejuaraan. Disinilah orang tua atlet berpartisipasi dengan membiayai secara mandiri.

Adanya penggalangan dana di jalan, diharapkannya menjadi pesan untuk semua, khususnya pemangku kebijakan. Bahwa dalam hal pembinaan atlet olahraga di Kabupaten Paser kedepannya telah harus berubah menjadi jauh lebih baik lagi.

"Bahwa agenda-agenda ini membawa harum nama Kabupaten Paser melalui olahraga. Ya bukan hanya kami saja, begitu juga dengan cabor (cabang olahraga) lain," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya