Sebelum Investasi Emas, Simak Dulu Manfaat dan Risikonya!

Bagi masyarakat yang ingin mulai berinvestasi emas, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 27 Feb 2025, 17:10 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 17:10 WIB
Presiden Prabowo Luncurkan Layanan Bank Emas
Peresmian ditandai dengan memasukkan batangan emas ke dalam treasure box yang disediakan. (BAY ISMOYO/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran bank emas atau bullion bank dinilai dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berinvestasi dalam emas. Hal ini dikarenakan transaksi di bank emas memungkinkan penyimpanan dan pencairan dalam bentuk emas, bukan uang kartal.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan hadirnya bank emas pertama di Indonesia pada Rabu kemarin. Hadirnya bank emas ini melibatkan dua Badan usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Pegadaian (Persero) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).  

Perencana Keuangan Andy Nugroho menjelaskan, hadirnya bank emas ini akan mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di instrumen emas karena dinilai merupakan instrumen yang aman.     

“Karena emas dinilai efektif sebagai lindung nilai, maka kehadiran bank emas dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari tabungan uang kartal ke bullion bank,” ujar Perencana Keuangan, Andy Nugroho kepada Liputan6.com, Kamis (27/2/2025).

Sebagai aset investasi, emas memiliki keunggulan utama sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Dengan menyimpan emas di bank emas, masyarakat dapat menjaga nilai kekayaan mereka dari pelemahan mata uang.

Namun, ada pula kekurangan dalam investasi emas melalui bank emas. “Sebagai aset investasi, emas tidak bisa memberikan passive income, melainkan hanya keuntungan dari kenaikan harganya saja,” imbuh Andy.

 

Negara yang Telah Menerapkan Bank Emas

Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto dalam peluncuran Bank Emas, Rabu (26/2/2025).... Selengkapnya

Sejumlah negara telah lebih dulu menerapkan sistem bank emas, seperti China, Hong Kong, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Yordania, Jepang, dan Arab Saudi. Kehadiran bank emas di negara-negara tersebut menunjukkan bahwa emas telah menjadi bagian penting dalam sistem keuangan mereka.

Bagi masyarakat yang ingin mulai berinvestasi emas, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. “Menabung emas bisa dimulai dengan nominal kecil secara bertahap sesuai kemampuan, atau bisa juga langsung dalam jumlah besar jika dananya tersedia,” ungkap Andy.

Dengan semakin berkembangnya industri keuangan berbasis emas, diharapkan masyarakat semakin memahami manfaat dan risiko investasi emas serta dapat memanfaatkannya secara optimal untuk menjaga nilai aset mereka.

 

Mendukung Smelter Freeport Gresik

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Senada, Analis pasar sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai keberadaan bullion bank memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dalam logam mulia.

“Jika sebelumnya masyarakat harus membayar biaya penyimpanan emas di bank, kini mereka bisa menabung atau melakukan deposito dalam bentuk logam mulia. Keuntungannya tidak hanya dari selisih harga emas yang naik, tetapi juga dari bunga yang diberikan setiap bulan,” jelas Ibrahim.

Selain itu, Ibrahim menilai bullion bank juga akan berperan dalam mendukung smelter di Gresik yang dikelola oleh Freeport. Saat ini, PT Pegadaian (Persero) dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) akan menjadi pengelola utama Bullion Bank di Indonesia.

PT Pegadaian, yang memiliki hubungan dengan BRI, akan melayani nasabah melalui produk-produk yang berkaitan dengan simpanan emas. Sementara itu, BSI, yang merupakan lembaga keuangan syariah, akan memberikan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Pengelolaan Bullion Bank ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi dalam bentuk emas, dengan lebih mudah dan aman, baik itu melalui instrumen simpanan atau tabungan emas yang lebih terjangkau.

 

Investor Diminta Bersabar

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Dengan kondisi saat ini, para investor—terutama pemula—diharapkan tidak tergesa-gesa dalam membeli emas. Meskipun harga emas terus naik, pembelian di harga tinggi dapat menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan keuntungan.

“Investor sebaiknya membeli emas saat harga mengalami koreksi. Jika saat ini harga emas mencapai Rp 1.700.000 per gram, maka harga beli yang ideal adalah sekitar Rp 1.500.000 per gram agar potensi keuntungannya lebih besar,” jelasnya.

Selain itu, harga emas juga dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah. Jika Rupiah menguat, harga emas bisa tertekan dan turun. Oleh karena itu, strategi investasi yang cermat sangat diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan pasar sebelum mengambil keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya