Cerita 2 Bocah Makassar yang Digadai Rp2,5 Juta di Konter Pengiriman Uang

2 bocah yang berprofesi sebagai pemulung itu diduga diculik oleh pria misterius.

oleh Fauzan diperbarui 05 Jul 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2022, 02:00 WIB
2 Bocah korban penculikan di Makassar (Liputan6.com/Fauzan)
2 Bocah korban penculikan di Makassar (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - AD (14) dan DW (14), bocah asal Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan diduga menjadi korban penculikan pada Minggu (3/7/2022). Ironisnya kedua anak di bawah umur itu dijaminkan ke sebuah konter jasa pengiriman uang yang berada di Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com, kejadian itu bermula ketika seorang pria misterius mendatangi AD dan DW yang tengah memulung sampah. Pria tersebut kemudian mengajak kedua bocah itu untuk pergi ke suatu tempat dengan iming-iming uang.

"Saya dipanggil katanya pergi cari uang, kemudian diajak saya keliling-keliling," kata AD di Polsek Rappocini, Makassar, Minggu (3/7/2022) malam.

AD mengaku bahwa pria yang tak ia kenali itu sempat mendatangi beberap konter pengiriman uang namun ditolak. Hingga akhirnya salah satu konter bersedia mengirimkan uang Rp2,5 juta ke rekening milik pria tersebut.

"Ada 20 konter mungkin dia masuki untuk ditransferkan, nanti di Jalan Sultan Alauddin baru dia dapat konter," jelasnya.

2 Bocah Dibawa Ke Kantor Polisi

Sementara itu, penjaga konter jasa pengiriman uang elektronik, Ayu, mengaku bahwa pelaku datang untuk dikirimkan uang sebesar Rp 2,5 juta ke nomor rekening.

"Dia datang minta ditransferkan uang. Jadi saya minta nomor rekeningnya, lalu nomor rekeningnya saya kirim ke bos saya, karena dia yang bisa transferkan," kata Ayu.

Setelah uang itu dikirim, pelaku kemudian mengaku tidak membawa uang tunai sehingga ia akan ke ATM untuk mengambil uang tunai dengan menitipkan kedua korban ke konter tersebut sebagai jaminan. Namun pelaku tak kunjung kembali hingga malam tiba.

"Katanya dia mau ke ATM karena dia lupa bawa uang kes. Tadinya saya tidak mau tapi dia bilang kalau adeknya (korban) dititipkan sebagai jaminan nanti dia kembali lagi bawa uang tunai itu. Tapi tidak datang, makanya saya laporkan ke polisi," ungkapnya.

Saat ini, pemilik konter jasa pengiriman uang elektronik tersebut telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Rappocini. Pihak kepolisian sendiri saat ini tengah mengejar pria yang belum diketahui identitasnya tersebut.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya