Smart School dan Pentingnya Literasi Digital Bagi Peserta Didik Baru

Peserta Didik Baru Diajak Bijak dalam Bermedia Digita

oleh Fauzan diperbarui 17 Jul 2022, 21:49 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 21:14 WIB
Peningkatan kemampuan literasi digital siswa dan pengenalan smart school (Liputan6.com)
Peningkatan kemampuan literasi digital siswa dan pengenalan smart school (Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - Kemajuan teknologi yang sangat pesat di era 4.0 membawa banyak hal-hal baru ditatanam kehidupan masyarakat. Era yang serba digital itu tak hanya membawa manfaat yang beigtu banyak, tetapi juga membawa tantangan-tantangan baru. 

Literasi Digital pun menjadi sangat penting untuk dipahami sejak dini. Menyadari hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Siber Kreasi dan juga Pendidikan Digital Sulawesi, kembali menghadirkan kegiatan yang dikemas ringan dalam Program Makin Cakap Digital di tahun 2022 ini.

Kegiatan kali ini menyasar siswa baru tingkat SMA kelas X Cabang Dinas Pendidikan Sulaweasi Selatan. Dengan mengangkat tema. Pemateri-pemateri keren pun dihadirkan seperti Kasubag Kuangan Disdik Sulsel Arfan Tahir, Praktisi dan Content Writer Achmad Rafiq dan Founder & COO Bicara Project Joddu Caprinata.  

Arfan Tahir sebagai pembicara pertama membahas tentang-tantangan dalam dunia digital. Dia menjelaskan bahwa  saat ini dunia digital telah menjadi tempat para generasi muda bertumbuh dan berkembang. 

"Dunia Digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat belajar, berinteraksi , tempat anak-anak bertumbuh kembang, sekaligus kita hadir sebagai bangsa bermartabat," jelasnya. 

Sejatinya, lanjut Arfan, ruang budaya digital kini tak jauh berbeda dengan ruang budaya di dunia nyata. Segala perilaku, kebiasaan dan tindakan di ruang digital pun menjadi ceriminan diri pribadi setiap pengguna digital di dunia digital. 

 

"Digitalisasi Budaya memungkinkan kita mendokumentasikan kekayaan budaya.Digitalisasi Budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas," jelasnya

Lebih jauh, Arfan menyatakan ada beberapa kelompok rentan yang harus diberi pemahaman tentang Literasi Digital, yaitu anak-anak, perempuan, disabilitas, dan lansia. Untuk itu diperlukaan satu kegiatan kesetaraan digital melalui digital inklusif.

Arfan juga mengatakan menghadirkan dunia digital, melalui program Smart School, perlunya mewujudkan ekosistem digital di sector Pendidikan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya