Hari Kemerdekaan, 1.000 Pohon Bakal Ditanam di Huntap Penyintas Gempa Palu

Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah mencanangkan penanaman seribu pohon di semua Hunian Tetap (Huntap) penyintas bencana gempa di Palu, Sigi, dan Donggala.

oleh Heri Susanto diperbarui 15 Agu 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 08:00 WIB
Penanaman pohon di Huntap penyintas gempa Palu di Kelurahan Balaroa
Aksi tanam pohon yang diinisiasi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulteng di Huntap penyintas gempa Palu di Kelurahan Balaroa, Sabtu (13/8/2022). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Palu - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah mencanangkan penanaman seribu pohon di semua Hunian Tetap (Huntap) penyintas bencana gempa di Palu, Sigi, dan Donggala.

Penanaman pohon itu mulai dilakukan saat aksi tanam pohon menyambut Hari Kemerdekaan di Huntap Kelurahan Balaroa Kota Palu yang merupakan kawasan hunian penyintas gempa dan likuefaksi tahun 2018 silam, Sabtu (13/8/2022).

Mulai dari Pohon Pule yang merupakan jenis pohon hias, palem, hingga tanaman produktif seperti mangga dan alpukat ditanam di area ruang terbuka hijau kawasan itu.

Bibit-bibit pohon juga dibagikan kepada warga dipermukiman untuk ditanam di pekarangan rumah mereka masing-masing.

Kepala BPPW Sulteng, Sahabudin mengungkapkan penghijauan menjadi salah satu prioritas di Huntap penyintas bencana di Sulawesi Tengah untuk memberi kenyamanan kepada warga yang bermukim. Bahkan semua huntap yang dibangun untuk penyintas gempa sudah disiapkan lahan khusus untuk ruang terbuka hijau.

"Kami kerja sama dengan UPT Kementerian Lingkungan Hidup untuk penyedia bibit pohon. Target kami 1.000 pohon yang akan ditanam," kata Sahabudin usai penanaman pohon di Huntap Balaroa, Sabtu (13/8/2022).

Sementara itu Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid yang ikut menanam pohon di lokasi tersebut berpesan kepada warga agar benar-benar merawat lingkungan di Huntap yang telah dibangunkan untuk mereka. Tidak hanya demi keasrian lingkungan, namun juga demi menekan potensi bencana seperti banjir.

"Tolong dijaga lingkungannya. Kita tidak mau ada kesan kumuh. Penambahan bangunan di rumah masing-masing juga tolong disampaikan ke RT supaya lingkungan tidak terganggu," Hadianto mengingatkan.

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya