Seribu Lampion di Langit Polewali Mandar Tanda Dimulainya Festival Sandeq

Seribu lampion dilepaskan oleh ratusan siswa dan masyarakat di Sulawesi Barat sebagai tanda dimulainya Festival Sandeq 2022

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 31 Agu 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2022, 00:00 WIB
Festival Sandeq 2022
Pelepasan 1000 lampion pada Festival Sandeq 2022 (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Polewali Mandar - Seribu lampion dilepaskan oleh ratusan siswa dan masyarakat di Sulawesi Barat sebagai tanda dimulainya Festival Sandeq 2022. Ritual adat mengisi wala suji juga dilakukan oleh tokoh agama dan masyarakat untuk meminta ridho dari Sang Pencipta untuk kesusksesan acara ini, Selasa (30/08/22).

Pembukaan festival yang dilaksanakan tanpa menggunakan dana APBD itu bertempat di Pantai Tanjung Silopo Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar. Hiburan kesenian untuk menghibur Pa'sandeq dan masyarakat juga mewarnai pembukaan festival perahu tercepat tanpa menggunakan mesin di dunia itu. 

Setelah pembukaan dilanjutkan dengan pelepasan peserta Sandeq Race keesokan harinya 31 Agustus 2022 yang akan melewati lima etape. Etape pertama akan dimulai di Pantai Tanjung Silopo dan akan finish di Balikpapan Super Blok (BSB) Kota Balikpapan, Kalimantan timur pada 9 September 2022.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik sangat bahagia Festival Sandeq yang menjadi kebanggaan warga provinsi ke-33 itu dapat terlaksanan. Dia juga berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak hingga festival itu bisa terlaksanan.

"Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat. Saya merasa bahagia atas dilaksanakannya Festival Sandeq. Ini kesuksesan bersama kabupaten di Sulbar saya harap ini menjadi titik bangkit kita," kata Akmal.

Akmal Malik menambahkan, festival ini sebagai bentuk kolaborasi dengan menyukseskan kegiatan tanpa menggunakan APBD. Dia mengungkapkan rasa bangganya kepada perahu Sandeq milik Sulawesi Barat sebagai salah satu mahakarya maritim Indonesia. 

"Saya terkagum maha karya maritim Indonesia. Sandeq ini merupakan mahakarya yang tidak dimiliki daerah lain. Saya cemburu dengan masyarakat Sulbar yang memiliki mahakarya ini," ujar Akmal.

Sedangkan, Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar berterima kasih kepada Akmal Malik yang mau melestarikan budaya Sandeq dengan melaksanakan festival berskala internasional. Apa lagi menurutnya, Akmal Malik merupakan pejabat yang berasal dari Sumatera Barat justru mendukung penuh pelaksanaan Festival Sandeq 2022.

"Ini pelajaran dan pukulan telak kita bagi orang Mandar. Bapak ini jauh-jauh dari Sumatera Barat justru mau mengembangkan budaya Mandar. Terima kasih pak gubernur," ujar Andi Ibrahim. 

Ibrahim menambahkan, perlombaan perahu Sandeq hampir tiga tahun vakum, akibat pandemi, namun dengan dilaksanakannya kembali tahun ini telah mengobati kerinduan masyarakat. Sebab itu, dia berpesan agar Pa'sandeq menganggap Festival Sandeq bukan semata perlombaan, melainkan silaturahmi. 

"Kita berlomba dengan penuh rasa kecintaan kita terhadap Sulbar. dan saya harap agar berlomba dengan sportif. Ini bukan semata lomba melainka silaturahmi yang hampir tiga tahun tidak terlaksana," tutup Andi Ibrahim.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya