Liputan6.com, Palangka Raya Jika pada umumnya olahraga dayung mengandalkan kecepatan untuk mencapai garis finish. Ternyata ada olahraga tradisional dayung asal Kalimatan Tengah (Kalteng) layaknya permainan tarik tambang yakni dayung hantu, Kamis (1/9/2022).
Olahraga tersebut dimainkan empat orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Di atas perahu para pemain harus beradu kekuatan dengan posisi duduk berlawanan dan membelakangi.
Juaranya bukan ditentukan oleh kecepatan menyentuh garis finis, melainkan kekuatan untuk melewati tanda khusus yang biasanya digunakan dari seutas tali.
Advertisement
Namun, olahraga tradisional yang sarat dengan tradisi budaya dan kearifan lokal di Kalteng ternyata mengandung cerita misteri.
Menurut Yerson salah satu pemerhati olahraga di Kalteng, istilah Besei Kambe itu sendiri berawal dari cerita legenda yang bernilai mistik yang berasal dari masyarakat Dayak.
Saat itu, pernah ada warga menggelar ritual adat yang dihadiri tetangga kampung. Ketika warga mulai berdatangan menggunakan transportasi air yang oleh masyarakat Dayak disebut Jukung terdengar ada keributan.
Setelah ditelusuri warga, ternyata sumber keributan itu bukan berasal dari manusia melainkan makhluk halus yang berada di sungai.
"Ceritanya saat itu warga melihat ada makhluk halus sedang mendayung perahu dengan suara-suara yang gaduh. Karena makhluk halus ini mendayung saling berlawanan arah, menyebabkan perahu terbelah saking kuatnya mendayung," ujar Yerson.
Cerita itu akhirnya turun-temurun berkembang dan akhirnya melahirkan permainan rakyat yang saat ini dikenal dengan mana Besei kambe.
"Olahraga tradisional Besei Kambe ini hingga sekarang memilik magnet tersendiri, sehingga mengundang ketertarikan orang untuk menonton atau melihatnya secara langsung," Yerson mengakhiri.
Â
Simak video pilihan berikut ini: