Harimau Terkam 2 Pekerja di Pelalawan, Akankah Si Datuk Belang Terusir dari Rumahnya?

Sudah dua pekerja perusahaan HTI di Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, diterkam harimau sumatra.

oleh Syukur diperbarui 08 Sep 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 10:00 WIB
Harimau sumatra yang pernah dievakuasi BBKSDA Riau karena memangsa manusia.
Harimau sumatra yang pernah dievakuasi BBKSDA Riau karena memangsa manusia. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah dua pekerja perusahaan hutan tanaman industri (HTI) di Desa Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, diterkam harimau. Dari dua korban, satunya tewas, setelah diseret si Datuk Belang keluar dari areal barak.

Usai dua kejadian nahas itu, sebanyak 10 kamera pengintai dipasang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Seekor harimau sumatra terekam di lokasi pertama.

Sebelumnya, BBKSDA membawa kandang jebak atau perangkap ke lokasi. Namun tak kunjung dipasang untuk mengevakuasi harimau dengan beberapa pertimbangan.

Kepala Bidang I BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar menjelaskan, dua lokasi itu merupakan kawasan hutan. Memang ada perusahaan di lokasi karena mendapatkan izin konsesi berupa hutan tanaman industri.

"Itu kawasan hutan, ada aktivitas pemanenan sehingga arealnya menjadi terbuka," kata Hansen, Rabu (7/9/2022).

Hansen menyatakan, lokasi itu merupakan habitat harimau. Sebelum kejadian, operator alat berat melihat harimau dan melaporkan ke perusahaan tapi tidak mendapatkan perhatian.

Selain itu, BBKSDA Riau belum mendapatkan rekomendasi dari pimpinan untuk memasang kandang jebakan.

"Kandang jebak sudah disiapkan tapi belum ada rekomendasi, itu berdasarkan observasi dan investigasi petugas di lapangan," jelas Hansen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hentikan Aktivitas

Mengantisipasi tidak ada korban lagi, BBKSDA Riau mengimbau perusahaan mengurangi aktivitas pekerja di lokasi.

"Bila memungkinkan dihentikan untuk sementara," ujar Hansen.

Sebagai informasi, korban pertama adalah Sehat Sopiana Br Manik. Korban diterkam pada Jumat malam (19/8/2022), saat duduk di pinggir kanal usai menemaninya suaminya mandi.

Korban tewas setelah diseret harimau tak jauh dari barak pekerja. Jasadnya ditemukan beberapa hari kemudian dengan kondisi tidak utuh.

Berdasarkan penelusuran BBKSDA Riau, barak itu sudah lama ditinggal dan belakangan dihuni lagi karena panen kayu hutan tanaman industri. Di lokasi banyak ditemukan jejak sebelum pekerja datang ke lokasi.

Korban kedua adalah Nihar pada Sabtu (3/9/2022). Korban diterkam saat keluar dari kamar mandi dan bertemu harimau sehingga keduanya sama-sama kaget.

Harimau kaget itu langsung menerkam korban. Beruntung teriakan minta tolong korban didengar pekerja lainnya dan langsung ditolong.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya