Liputan6.com, Jakarta Selain obat medis, banyak berkembang obat tradisional yang berasal dari bahan herbal. Mulai dari daun, akar hingga buah, namun apa jadinya jika urin dipakai untuk pengobatan? Lebih tepatnya urin harimau.
Sebuah kebun binatang di China menjadi sorotan setelah menjual urin harimau sebagai obat rematik. Kebun Binatang Margasatwa Yaan Bifengxia di Sichuan, China, menawarkan botol berisi 250 gram urin harimau Siberia seharga 50 yuan atau sekitar Rp110 ribu. Peristiwa ini viral di media sosial dan memicu perdebatan luas.
Botol urin harimau diklaim memiliki efek terapi untuk rematik, nyeri otot, dan terkilir. Konsumen dianjurkan mencampurkannya dengan anggur putih dan mengoleskan ke area yang sakit. Kebun binatang bahkan menyarankan konsumsi oral, tetapi memperingatkan risiko alergi.
Advertisement
Dilansir Liputan6.com dari South China Morning Post, Kamis (30/1/2025), salah satu staf mengungkapkan urin harimau dikumpulkan dari baskom setelah hewan tersebut buang air kecil. Tidak ada kejelasan apakah cairan ini didisinfeksi sebelum dijual. Disebut rata-rata dua botol terjual per hari.
Klaim Belum Terbukti Ilmiah
Urin harimau disebut memiliki manfaat untuk mengobati nyeri sendi dan rematik. Klaim ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan banyak dipertanyakan oleh praktisi kesehatan. Seorang apoteker dari Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina Hubei mengatakan, "Melebih-lebihkan nilainya tanpa bukti mendistorsi pengobatan tradisional China dan merugikan konservasi harimau."
Ahli menegaskan bahwa tidak ada penelitian yang membuktikan urin harimau efektif sebagai obat. Penggunaan zat tanpa validasi medis bisa berbahaya bagi kesehatan. Ia juga memperingatkan bahwa konsumsi urin yang tidak disterilisasi dapat menyebarkan bakteri berbahaya.
Beberapa wisatawan tetap penasaran dan membeli produk ini. Seorang pengunjung kebun binatang mengungkapkan, "Saya membeli beberapa untuk ayah saya karena penasaran, tetapi belum melihat efek apa pun, jadi saya biarkan saja di sana."
Advertisement
Regulasi dan Kontroversi Penjualan Urin Harimau
Penjualan urin harimau memunculkan pertanyaan soal legalitasnya. Praktisi pengobatan tradisional mempertanyakan izin kebun binatang dalam menjual produk ini. Semua obat seharusnya mendapat persetujuan dari regulator pemerintah sebelum dipasarkan.
Staf kebun binatang mengklaim memiliki izin usaha untuk menjual urin harimau. Tidak ada kejelasan apakah ada pengawasan ketat terhadap produk tersebut. Praktisi kesehatan menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap produk pengobatan tradisional yang belum terbukti secara medis.
Pemerintah China telah melarang penggunaan bagian tubuh harimau dalam pengobatan tradisional. Tulang harimau sebelumnya dipercaya bisa mengobati rematik dan epilepsi, tetapi dilarang karena status harimau sebagai spesies langka.
Antara Penasaran dan Jijik
Kabar penjualan urin harimau langsung memicu reaksi beragam di media sosial. Beberapa orang tertarik mencobanya, sementara yang lain merasa jijik.
Seorang pengguna media sosial menulis, "Saya berpikir untuk membelikan sebotol untuk ibu saya. Tidak ada efek samping, jadi saya pikir saya akan mencobanya." Namun, tidak sedikit yang skeptis dengan keamanan produk ini. Seorang pengguna lain menulis, "Apakah urin tidak akan menyebarkan bakteri? Sungguh menjijikkan untuk dipikirkan."
Urin harimau mungkin memiliki makna simbolis dalam budaya China, tetapi efek medisnya masih dipertanyakan. Pakar kesehatan menyarankan agar masyarakat lebih mengandalkan pengobatan yang telah terbukti secara ilmiah.
Advertisement