Paser Berkabung, Mantan Bupati Muhammad Ridwan Suwidi Tutup Usia

Masyarakat Kabupaten Paser berduka, mantan Bupati Paser dua periode Muhammad Ridwan Suwidi tutup usia. Bupati Paser periode 2005 - 2010 dan 2010 - 2015 mengembuskan napas terakhir pada usia 91 tahun.

oleh Apriyanto diperbarui 26 Sep 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2022, 12:00 WIB
Prosesi Pemakaman Mantan Bupati Paser
Prosesi pemakaman almarhum Ridwan Suwidi di Jalan DI Pandjaitan, ratusan pelayat mengantar kepergian peristirahatan terakhir, Senin (26/9/2022). (Liputan6.com/istimewa)

Liputan6.com, Paser - Kabupaten Paser berkabung. Muhammad Ridwan Suwidi tutup usia. Bupati Paser periode 2005-2010 dan 2010-2015 mengembuskan napas terakhir, Minggu (25/9/2022) sekitar pukul 17.00 Wita, usia 91 tahun.

Jenazah dikebumikan di pemakaman keluarga tepatnya di area rumah duka Jalan DI Pandjaitan Desa Tapis, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Senin (26/9/2022) pukul 10.00 Wita. Prosesi pemakaman terlaksana dengan upacara.

Ucapan belasungkawa dan ratusan pelayat mengantar kepergian Ridwan Suwidi ke peristirahatan terakhir. Salah seorang anak mendiang, Ridhawati Suryana mengungkapkan sejak tiga bulan terakhir, kondisi kesehatan bapaknya memang mulai menurun. Meskipun saat meninggal, dikatakannya, tak ada vonis gejala penyakit dari dokter.

"Sebelumnya Abah sempat muntah air," kata Ridhawati.

Ia mengenang jika ayahnya sosok yang tidak pernah marah. Bahkan sejak kecil, dia tidak pernah melihat kedua orangtuanya bertengkar di depannya. "Kalau Abah tidak sibuk, saya sampai SMA saja masih ditemani ke mana-mana," kenangnya.

Beberapa kalangan menganggap mendiang sebagai sosok pemimpin yang sederhana. Memiliki pola pikir praktis dengan tujuan belakang untuk kesejahteraan masyarakat. Hal ini terlihat dalam visi Kabupaten setelah ia terpilih, yaitu Menuju Masyarakat yang Agamais, Sejahtera dan Mempunyai Budaya.

Bapak Pembangunan Paser

Mantan Bupati Paser Tutup Usia
Foto Ridwan Suwidi semasa hidup. (Liputan6.com)

Di mata masyarakat, Ridwan Suwidi dianggap bapak pembangunan Kabupaten Paser. Semasa menjabat, banyak pembangunan infrastruktur yang bahkan menjadi ikon, mulai area perkantoran dan Gentung Temiang, Tepian Siring Kandilo hingga Jembatan Kandilo.

"Saya secara pribadi dan atas nama Pemkab Paser turut berbelasungkawa. Kabar meninggalnya sangat mengejutkan kami. Beliau (mendiang) sosok karismatik dan tokoh masyarakat Paser dan Kaltim pada umumnya," ucap Bupati Paser, Fahmi Fadli, usai pemakaman.

Lanjutnya, Fahmi, semasa memimpin Kabupaten Paser, banyak pengabdian yang diberikan untuk Kabupaten Paser dan umumnya Kaltim. "Saya bersama wakil bupati akan terus melanjutkan cita-cita beliau," tutur Fahmi.

Sementara itu Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf, mengucapkan terima kasih atas segala upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pembangunan di Kabupaten Paser.

"Banyak pembangunan yang telah beliau laksanakan yang nantinya tentu akan menjadi contoh bagi kami, para pemimpin Kabupaten Paser Saat ini agar mampu memberikan hal yang terbaik untuk Kabupaten Paser," aku Syarifah Masitah Assegaf.

Ia menyebut Ridwan Suwidi tokoh pembangunan Paser yang berjasa dan selalu dikenang masyarakat, karena kepribadiannya yang lembut, perhatian dan suka menolong.

"Bahkan tidak jarang beliau datang ke desa-desa untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Hal tersebut menjadikan beliau sebagai pemimpin yang dicintai masyarakat. Selamat jalan orang tua kami, semoga dilapangkan di dalam kubur dan keluarga yang ditinggalkan semoga selalu diberi ketabahan," harap Masitah.

Tak hanya bupati Paser 2 periode, Ridwan Suwidi juga pernah menjadi anggota DPRD Kalimantan Timur Fraksi 4 periode, yakni 1987–1992, 1992–1997, 1997–1999 dan 1999–2004.

Ia juga salah satu tokoh yang memperjuangkan status daerah Paser dari Kawedanan menjadi Daerah Otonom Tingkat II/ Kabupaten pada era tahun 1959. Tahun 1960-an. Memulai karier politik sebagai pimpinan Pasukan Pandu Islam Indonesia Cabang Paser.

Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi Ketua Cabang Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Paser, pada tahun 1963 menjadi Ketua Perguruan Islam Yapsi, juga sebagai pendiri dan pengasuh sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya