Pisang Epe yang Berinovasi, Sajian Khas Pinggir Pantai Losari

Beberapa bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat kuliner Makassar ini adalah margarin, gula merah atau gula jawa, daun pandan, air, garam, serta gula pasir.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Okt 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2022, 07:00 WIB
ilustrasi pisang epe khas makassar/pinterest
ilustrasi pisang epe khas makassar/pinterest

Liputan6.com, Makassar - Olahan pisang khas Makassar, pisang epe, menjadi salah satu makanan yang layak dicoba saat berkunjung ke Makassar. Pisang epe khas kota anging mammiri ini sangat mudah ditemukan di setiap sudut Pantai Losari.

Dalam bahasa Makassar, 'epe' memiliki arti jepit. Sesuai dengan namanya, pisang epe adalah jajanan berbahan pisang raja yang dibakar, kemudian dijepit hingga pipih.

Pisang raja dipilih karena memiliki aroma khas dengan rasa yang cenderung manis. Cita rasanya yang manis menjadikan panganan ini sebagai salah satu sajian yang banyak disukai wisatawan lokal hingga mancanegara.

Beberapa bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat kuliner Makassar ini adalah margarin, gula merah atau gula jawa, daun pandan, air, garam, serta gula pasir. Bahan yang sederhana dan mudah didapat ini pun siap diolah menjadi sajian khas pisang epe.

Cara membuatnya pun sederhana, bahkan terbilang sedikit mirip dengan roti bakar. Pisang raja yang telah ditipiskan atau dipipihkan ini dioleskan dengan margarin pada setiap sisinya.

Setelah semua sisi terbalut margarin, selanjutnya pisang tersebut pun siap dibakar. Agar hasilnya maksimal, penggunaan kipas tangan sangat dianjurkan.

Selain itu, agar kematangannya merata, jangan lupa untuk membolak-balik setiap bagian pisang. Setelah matang, hal selanjutnya yang harus disiapkan adalah sausnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Gula Merah

Pisang epe umumnya menggunakan gula merah sebagai saus tambahannya. Cara membuatnya pun cukup mudah, yakni diawali dengan merebus air hingga matang, kemudian memasukkan gula merah dan mengaduknya hingga merata.

Setelah setengah dari gula telah mencair, selanjutnya tambahkan garam dan gula pasir. Sajian pisang epe dengan saus khasnya pun siap dinikmati.

Melansir dari beberapa sumber, makanan yang unik dan sederhana ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, kehadiran kuliner ini tak bisa dipisahkan dari Pantai Losari.

Masyarakat sekitar Makassar seringkali menyebut Pantai Losari sebagai restoran pisang epe terpanjang di dunia. Pasalnya, penjual pisang epe di Pantai Losari berjumlah sangat banyak.

Sekitar tahun 1970-an, penjual pisang epe mulai muncul di sekitar Pantai Losari. Kemunculan jajanan ini bersamaan dengan meningkatnya keramaian di sekitar Pantai Losari.

Saat itu, memang terdapat larangan berjualan di sekitar Pantai Losari. Setidaknya hanya ada lima gerobak dorong yang menjual pisang epe di kawasan pantai tersebut.

Kini, lima gerobak penjual pisang epe tersebut telah bertambah kian banyak. Hal itu sejalan dengan semakin banyaknya peminat kuliner khas Makassar ini.

Pisang epe yang awalnya hanya menawarkan rasa manis, kini telah berkembang dan berinovasi. Berbagai varian rasa pun muncul, seperti cokelat, stroberi, keju, kacang, kelapa sangrai, dan lainnya.

Tak jarang, tambahan buah durian juga menjadi kombinasi yang banyak digandrungi. Teksturnya yang lembut, ditambah dengan beragam rasa yang semakin berinovasi membuat pisang epe menjadi sajian yang sayang untuk dilewatkan.

(Resla Aknaita Chak)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya