Cara Pemkot Balikpapan Memacu Terwujudnya Smart City

Balikpapan terus berbenah agar, Smart City Segera terwujud. Salah satunya dengan mendorong proyek perubahan yang disusun oleh peserta pelatihan kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan XIV Kota Balikpapan tahun 2022 dan fokus pada tiga program.

oleh Apriyanto diperbarui 17 Okt 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 07:00 WIB
Balikpapan Smart City
Pemkot Balikpapan terus dorong proyek perubahan agar Balikpapan Smart City Segera terwujud. (Istimewa)

Liputan6.com, Balikpapan - Proyek perubahan dalam mendukung terwujudnya Balikpapan Smart City yang telah disusun oleh peserta pelatihan kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan XIV Kota Balikpapan tahun 2022, mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.

Untuk terlaksanakan proyek perubahan ini Pemkot Balikpapan menggelar acara publikasi dan diseminasi kebijakan pemerintah kota Balikpapan di bidang Informatika, Penataan Ruang, dan Perlindungan Anak, pada Selasa (11/10/2022) di Hotel Grand Tjokro. Ketiga program ini telah diluncurkan beberapa waktu lalu, yakni aplikasi Balikpapan Single Window, Sistem Informasi Geospasial Tata Ruang Kota Balikpapan dan Strategi Menuju Kota Layak Anak.

Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Agus Budi Prasetyo menyebut Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menyambut baik proyek perubahan ini.

"Di mana proyek perubahan ini juga dalam rangka mendukung terwujudnya Balikpapan sebagai smart city yang modern dan nyaman dihuni. Terlebih menyongsong era persaingan yang semakin ketat. Maka aparatur pemerintah dituntut untuk mampu berkreasi dan menghasilkan sistem pelayanan yang lebih efektif," ungkapnya.

Menurutnya, melalui inovasi ini, seluruh pihak bisa mendapatkan solusi atas permasalahan di Kota Balikpapan. Yakni dengan memberdayakan potensi yang dimiliki. Proyek perubahan ini diharapkan tidak hanya sebatas kepentingan reformer saja, tetapi juga OPD terkait.

"Untuk itu kegiatan diseminasi dan sosialisasi mutlak diperlukan. Agar proyek ini dapat diketahui dan dipahami. Baik oleh jajaran OPD terkait sebagai pelaksananya. Juga kepada masyarakat sebagai sasaran penerima manfaat," papar Agus.

Apalagi Balikpapan akan menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN). maka perlu disadari bahwa harapan yang ditumpukan kepada Balikpapan sangatlah besar. Agar mampu mendukung fungsi Ibu Kota, salah satunya melalui pelayanan kepada masyarakat yang optimal.

"Sehingga Balikpapan dapat tumbuh, bukan hanya sebagai beranda depan bangsa Indonesia. Tetapi juga menjadi kota yang mampu memfasilitasi masyarakatnya menuju kondisi yang lebih sejahtera," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Layanan Satu Pintu

Layanan Satu Pintu
Diskominfo Kota Balikpapan meluncurkan layanan Singel Window berbasis website dan aplikasi untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan. (Istimewa)

Kepala Diskominfo Kota Balikpapan, Adamin Siregar menambahkan Balikpapan Single Window yang ia prakarsai adalah program yang memudahkan masyarakat mengakses layanan publik Pemerintah Kota Balikpapan. Nantinya tak hanya layanan, juga akan tersedia info sekitar kota, wisata, aduan pelayanan publik dan lainnya.

"Melalui satu pintu layanan dan tidak perlu ke mana-mana. Harapannya, akan ada perubahan layanan. Karena aplikasi ini dapat diakses 24 jam. Bisa saja masyarakat menyampaikan aduan atau permohonan di hari sabtu, atau di hari libur, atau bahkan malam hari," terangnya.

Dan begitu maka dibutuhkan perubahan SOP di lingkungan pemerintah kota. Harapan ke depannya, tak hanya layanan pemerintah kota, tapi juga berbagai instansi vertikal. "Satu aplikasi, masyarakat sudah bisa mendapatkan berbagai layanan di Kota Balikpapan," terangnya.

Aplikasi juga telah tersedia di playstore dan dapat diunduh oleh masyarakat Balikpapan.

Sementara, untuk program Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR), Kepala DPPR, Neny Dwi Winahyu menjelaskan, aplikasi One Map One data dapat diakses di website. "Aplikasi ini menyediakan informasi tata ruang secara elektronik. Yakni pola ruang berdasarkan rencana detail tata ruang. Serta ketentuan penggunaan lahan, tata bangunan dan lingkungan," beber Neny.

Dalam aplikasi ini juga ada layanan informasi tata ruang, dan keterangan rencana kota secara elektronik. Juga pengaduan pelanggaran tata ruang dan tata bangunan.

"Akan dikembangkan juga penyampaian informasi terkait pertanahan. Dalam bentuk line information system," tuturnya. Nantinya juga akan dibentuk simpul jaringan geospasial antar OPD. Terutama yang memproduksi data geospasial.

Ketiga, program OPD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dalam mewujudkan kota Balikpapan menuju kota layak anak. Peningkatan peran serta masyarakat menuju kota Balikpapan menuju kota layak anak atau Pin Emas.

"Berbagai masalah yang timbul pada anak-anak Kota Balikpapan diangkat. Harapan kita dengan adanya program ini masyarakat memiliki peran sangat besar dalam menciptakan kota Balikpapan menuju kota layak anak. Apa yang harus diberikan? Salah satunya adalah perlindungan untuk anak," katanya.

Perlindungan untuk anak ini maksudnya bagian dari pemenuhan hak anak terkait ketersediaan sarana prasarana ramah anak. Juga memberikan perlindungan pencegahan kekerasan anak. "Baik seksual maupun fisik," ujarnya.

Dalam desiminasi juga dibahas dampak gadget pada anak. Bagaimana menghadapi anak-anak yang sudah terdampak gadget. "Karena sulit untuk menghindari gadget, sehingga bagaimana upaya pola asuh orang tua agar anak tak terdampak negatif," dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya