Petugas Sita Alat Berat Perusak Ratusan Hektare Habitat Harimau di Cagar Biosfer

Tim gabungan BBKSDA Riau bersama TNI-Polri menyita alat berat perusak ratusan hektare habitat harimau sumatra di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.

oleh Syukur diperbarui 16 Okt 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2022, 04:00 WIB
Alat berat yang disita oleh BBKSDA Riau dari perambahan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.
Alat berat yang disita oleh BBKSDA Riau dari perambahan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama TNI-Polri menyita satu alat berat di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. Ekskavator itu digunakan untuk merambah suaka margasatwa di Kabupaten Bengkalis tersebut.

Hasil pengukuran petugas, perambah sudah membuka ratusan hektare di habitat harimau sumatra dimaksud. Hanya saja, pelaku tidak ditemukan di lokasi karena mengetahui adanya operasi gabungan.

Plh Kepala BBKSDA Riau Hartono menjelaskan, operasi rutin di Giam Siak Kecil menemukan adanya pembukaan. Petugas kemudian memantau pakai drone sehingga terlihat pembabatan hutan alam.

Perambah hutan menggunakan alat berat meratakan hutan dengan tanah. BBKSDA Riau berkoordinasi dengan TNI- Polri hingga Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Keesokannya tim ke lokasi, alat berat itu sudah tidak ada lagi di posisi awal, juga tak ada orang ditemukan di lokasi," ujar Hartono, Jum'at malam, 14 Oktober 2022.

Tak patah arang, petugas menyusuri semak belukar. Akhirnya, alat berat ditemukan sudah tersembunyi yang ditutupi dedaunan.

"Jaraknya dari lokasi awal sekitar 1,7 kilometer," terang Hartono.

Meski tidak menemukan pelaku di Giam Siak Kecil, petugas sudah mengantongi nama dan alamat sejumlah orang. Termasuk pemodal setelah berkoordinasi dengan penjual alat berat.

"Di lokasi ditemukan kwitansi pembayaran, begitu juga dengan penjual alat berat, sudah dilacak," sebut Hartono.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pemodal Besar

Hartono memastikan perambahan dilakukan oleh orang dengan modal besar. Ada sejumlah pekerja dibayar untuk mengubah hutan alam menjadi perkebunan.

"Di lokasi belum ditemukan bibit tanaman, masih persiapan atau pembersihan lahan," ujar Hartono.

Lokasi perambahan ini ada di Tasik Betung, Kabupaten Bengkalis. Kawasan ini masuk kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil yang selama ini menjadi perhatian penegak hukum.

"Lokasinya tak jauh dari perambahan 'Anak Jenderal' yang ditangkap bersama Polda Riau dulu," jelas Hartono.

Petugas sudah membawa alat berat itu ke kantor BBKSDA Riau di Pekanbaru. Ekskavator itu sudah dimodifikasi agar bisa menerjang kawasan gambut di Giam Siak Kecil.

"Sudah dirombak bagian bawahnya, khusus lokasi gambut," ujar Hartono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya