Kisah Mistis Terowongan Angker yang Dihantui Arwah Kerja Rodi

Terowongan angker ini dibangun pada 1901 dan selesai pada 1910.

oleh Tifani diperbarui 25 Nov 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 03:00 WIB
Terowongan Angker
Ilustrasi terowongan angker (Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Banyuwangi - Sebuah terowongan kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur disebut-sebut sebagai salah satu tempat paling angker di Indonesia. Masyarakat sekitar percaya terowongan yang dibangun pada pada masa penjajahan Belanda ini dihantui para korban kerja paksa.

Dikutip dari berbagai sumber, terowongan angker ini dibangun pada 1901 dan selesai pada 1910. Pelaksana pembangunan terowongan itu adalah perusahaan kereta api Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS).

Mereka memaksa para pekerja pribumi dengan penuh tekanan. Kerja paksa pada zaman kolonial Belanda disebut kerja rodi.

Pembangunan terowongan tersebut disebut-sebut menelan banyak korban jiwa dari kalangan pekerja. Banyak pekerja yang meninggal karena kelaparan.

Mereka bekerja terus-menerus tanpa mendapatkan upah dan makanan yang layak. Warga sekitar terowongan percaya, arwah-arwah korban kerja rodi masih bersemayam di sana, di Alas Gumitir.

Maka tak heran jika hingga saat ini, terowongan ini diselimuti kisah mistis. Hal berbau mistis di Alas Gumitir kerap dikaitkan dengan arwah-arwah pekerja paksa yang meninggal saat membangun terowongan tersebut.

Dalam cerita yang berkembang di masyarakat disebutkan, ada banyak kisah mistis yang dialami penjaga terowongan. Hal mistis yang dimaksud seperti mendengar orang minta tolong tanpa ada wujudnya.

Kerap tampak bayangan korban kerja paksa yang sudah compang-camping di jalur terowongan. Bahkan dikisahkan, sejak awal pembangunan terowongan yang membelah Gunung Gumintir ini selalui menemui kendala.

Banyak kejadian aneh yang dinilai janggan dan tidak biasa. Masyarakat sekitar berkeyakinan, sejak awal lokasi pembangunan terowngan angker ini terbilang wingit atau angker.

Pegawai Perusahaan Kereta Api Belanda dibuat bingung saat menentukan titik yang akan dijadikan terowongan. Hingga akhinya meminta bantuan orang sakti yang berasal dari Gunungkidul.

Orang sakti tersebut kemudian membantu untuk mengusir dan menenangkan para penghuni Gunung Gumitir, sekaligus menjadi mandor. Tak hanya itu, orang sakti ini juga dipercara dapat mengusir siluman ular yang ada disekitar lokasi terowongan angker.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya