Liputan6.com, Makassar - Asosiasi DeveloperĀ Properti Syariah (DPS) menggelar Silaturahmi Akbar Nasional (Silaknas) VII di Hotel Claro, Kota Makassar, pada Selasa hingga Kamis (29 November - 1 Desember 2022).Ā Silaknas VII Asosiasi DPS di Makassar diikuti oleh pengurus maupun pengembang properti syariah se-Indonesia. Turut hadir pada kegiatan itu yakni Muhammad Syamsi Ali selaku Imam di Islamic Center of New York, sekaligus Direktur Jamaica Muslim Center.
Founder dan Presiden Asosiasi DPS, Muhammad Rosyid Aziz mengataka bahwa saat ini bisnis properti syariah tumbuh pesat di Indonesia, termasuk Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Bisnis ini bahkan mampu bertumbuh signifikan pada masa pandemi Covid-19 dan dipercaya tetap bertahan di tengah ancaman resesi global.
Berdasarkan data,Ā selama pandemi Covid-19, bisnis properti syariah tumbuh 39 persen, dimana pada 2019 hanya ada 500 proyek properti perumahan dan meningkat hingga 692 proyek pada 2020. Lonjakan lebih hebat terjadi setahun berikutnya, menembus 52 persen, dimana terdata 1.054 proyek properti syariah.
Advertisement
"(Bisnis) properti syariah tumbuh eksponensial, bahkan saat pandemi Covid-19 terjadi. Hingga kini, jumlah proyek ada di 1.390 lokasi dengan sebaran di 178 kabupaten/kota," kata Rosyid, saat membuka pelaksanaan Silaturahmi Akbar Nasional (Silaknas) VII Asosiasi DPS di Hotel Claro Makassar, Selasa (29/11/2022).
Rosyid pun meyakini bisnis properti syariahĀ mampu mendukung akselerasi perekonomian nasional. Tak tanggung-tanggung,Ā pihaknya bahkan menargetkan mampu menghadirkanĀ 1 juta rumah pada 2025. Sejauh ini, realisasinya baru mencapai 87.744 unit.
"Market size properti syariah untuk saat ini telah menembus Rp24,66 triliun dan menyerap 6.900 tenaga kerja. Belum termasuk pelibatan 21 ribu freelancer. "Nilai transaksi ke pihak lain rata-rata mencapai Rp110 miliar per bulan," tuturnya.
Rosyid menyebutkan pertumbuhan properti di Sulsel juga menunjukkan angka positif.Ā Jumlah properti syariah di Sulsel mencapai 220 proyek atau ketiga tertinggi di Indonesia, setelah Jawa Timur ada 281 proyek dan Jawa Tengah sebanyak 239 proyek.
Ā
Pertumbuhan Pesat Properti Syariah di Sulsel
Sementara itu, Ketua Panitia Silaknas VII Asosiasi DPS, Abd Gaffar, menambahkan peserta kegiatan ini berasal dari berbagai wilayah se-Indonesia. Asosiasi DPS sendiri telah memiliki cabang di 31 provinsi dengan jumlah anggota mencapai 2.900.
Ia menyampaikan khusus untuk Sulsel,Ā ada 106 member Asosiasi DPS. Pihaknya optimistis bisnis properti syariah akan terus bertumbuh dan mampu mencapai target sejuta rumah lantaran memang sangat diminati masyarakat.
"Di masa pandemi lalu, kan tetap bertumbuh dan berkembang signifikan. Ini menandakan masyarakat sangat merindukan properti syariah," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Iqbal Suhaeb, mendukung keberadaan properti syariah dalam menunjang akselerasi pemenuhan kebutuhan rumah. Terlebih, kebutuhan rumah atau backlog di Indonesia maupun Sulsel terus bertambah dari tahun ke tahun.
Ia juga mendorong pengembangan perumahan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut, sekaligus berinovasi dalam menyiapkan hunian layak untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Termasuk mengajak pengembang properti syariah memanfaatkan fasilitas pemerintah, seperti penyediaan bantuan prasarana sarana dan utilitas atau PSU.
"Kami melihat belum banyak developer properti syariah memanfaatkan fasilitas pemerintah, seperti penyediaan PSU. Padahal, itu kan bisa membuat harga rumah yang dijual nantinya lebih murah dan terjangkau," dia memungkasi.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Ā
Advertisement