Lempah Kuning Makanan Khas Bangka Belitung yang Jadi Simbol Akulturasi Budaya

Lempah kuning menggunakan ikan laut sebagai bahan dasarnya.

oleh Tifani diperbarui 07 Des 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2022, 14:00 WIB
[Bintang] Lempah Kuning
Lempah Kuning. foto: qraved

Liputan6.com, Bangka - Lempah kuning adalah kuliner Bangka Belitung. Makanan khas ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional pada 2022.

Lempah kuning menggunakan ikan laut sebagai bahan dasarnya. Biasanya jenis ikan yang digunakan adalah ikan tenggiri, kakap, kembung, atau tongkol.

Ikan laut segar diolah bersama dengan lempah, alias kuah yang berwarna kuning. Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Bangka Belitung, lempah diambil dari istilah “lem” yang berarti mencampur atau merekatkan, dan “pah” dari kata rempah.

Sedangkan lempah berasal dari campuran beberapa rempah, seperti kunyit, cabai, asam jawa, terasi, laos dan potongan buah nanas. Lempah kuning memiliki rasa asam pedas yang puaskan selera.

Biasanya disajikan hangat-hangat untuk dimakan bersama nasi. Makanan khas Bangka Belitung ini dapat dikatakan sebagai makanan sehat.

Pasalnya, semua bumbu lempah kuning langsung dimasukkan ke dalam rebusan air, tanpa ditumis lebih dulu seperti makanan berkuah lainnya. Lempah kuning sudah dikenal masyarakat Bangka Belitung sejak ratusan tahun lamanya.

Selain dikenal memiliki beragam manfaat untuk kesehatan karena kaya akan rempah-rempah. Makanan ini juga menjadi simbol akulturasi budaya antara orang laut dan orang darat, serta bentuk penghormatan masyarakat dengan lingkungannya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya