Indahnya Kelok Sembilan di Sumatera Barat, Jalan Mengular di Antara 2 Cagar Alam

Selain berfungsi sebagai salah satu jalur utama, Kelok Sembilan sebenarnya juga bisa dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata Sumatra Barat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Des 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2022, 10:00 WIB
Menikmati Panorama Kelok Sembilan di Jalur Mudik Sumbar - Riau
Pemudik yang melewati Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) – Riau, pastinya akan dimanjakan dengan panorama cagar alam dan gunung-gunung

Liputan6.com, Padang - Terdapat sebuah ruas atau arus jalan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Arus tersebut populer dengan nama Kelok Sembilan (Kelok 9).

Jalan ini letaknya sekitar 30 kilometer di sebelah timur Kota Payakumbuh. Kelok Sembilan membentang sejauh 300 meter di Jorong Aie Putiah sebagai penghubung lintas tengah Sumatra dan Pantai Timur Sumatra.

Selain berfungsi sebagai salah satu jalur utama, Kelok Sembilan sebenarnya juga bisa dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata Sumatra Barat. Jika dilihat dari atas, arus ini terlihat sangat menawan karena tampak mengular di tengah dua cagar alam.

Dua cagar alam tersebut adalah Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau. Sesuai namanya, Kelok Sembilan merupakan jembatan layang yang memiliki daya tarik berupa sembilan tikungan.

Tikungan-tikungan tersebut hanya berjarak sekitar 30 meter. Jika ditinjau dari sisi sejarahnya, dahulu Kelok Sembilan terlalu rawan dengan adanya bencana longsor pada 2003.

Hingga akhirnya, Kelok Sembilan dibangun sebagai sebuah jalan layang sepanjang 1,5 kilometer untuk mengatasi masalah jalan sebelumnya. Sejak saat itu, Kelok Sembilan menjadi satu ikon gagah dan megah di Provinsi Sumatra Barat.

Bagi para wisatawan yang melintasi jalan ini, biasanya akan langsung terpukau dengan keindahannya. Bahkan, sering kali mereka menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak sambil menikmati keindahan alam dan berfoto.

Kelok Sembilan memiliki beberapa spot foto menarik dengan berbagai latar, di antaranya pemandangan bukit, lembah, hutan hijau, dan jembatan. Selain itu, di sepanjang jalan juga terdapat banyak warung yang bisa digunakan untuk tempat bersantai. Warung-warung ini menjajakan aneka makanan, seperti makanan khas Minang hingga jagung bakar.

(Resla Aknaita Chak)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya