Liputan6.com, Cilegon - Calon pengguna jasa dan operator Pelabuhan Merak diminta berhati-hati saat berlayar dalam cuaca buruk, karena berbahaya untuk keselamatan. Saat ini, Selasa, 27 Desember 2022, ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter dengan kecepatan anginnya 20 knot.
Saat Pelabuhan Merak ditutup pada Kamis, 22 Desember lalu, ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter hingga 3 meter dan kecepatan anginnya berkisar 25 knot hingga 40 knot.
Advertisement
Baca Juga
"Data dari BMKG, cuaca maritim di Selat Sunda emang perlu kewaspadaan, terutama adalah tinggi gelombang dan juga kecepatan angin dan arus laut," ujar Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, Handjar Dwi Antoro, Selasa (27/12/2022).
Jika cuaca kembali memburuk di Selat Sunda, kondisi berbahaya bagi pelayaran, serta kapal sulit sandar, maka Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni akan ditutup seperti Kamis, 22 Desember 2022, yang berhenti beroperasi sejak pukul 19.00 WIB hingga 00.00 WIB atau selama lima jam.
"Nanti apabila gelombang dan kecepatan angin terus meningkat dan berisiko terhadap pelayaran kapal, maka akan dilakukan penundaan pelayaran sampai cuaca membaik," terangnya.
Pantau Cuaca di Situs Resmi BMKG
Pengguna jasa penyeberangan juga diminta selalu memantau prakiraan cuaca melalui akun resmi milik BMKG. Jika cuaca buruk, lebih baik tidak memaksakan perjalanannya.
Kemudian, sebelum menyeberang, harus membeli tiket yang bisa dilakukan secara online, sehingga tidak mengantre saat akan masuk ke dalam pelabuhan.
"Kami mengimbau kepada para pemudik agar bersikap bijak dalam melakukan perjalanannya, khususnya di saat cuaca buruk, sekaligus ikut memantau prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG sebelum melakukan perjalanan," jelasnya.
Advertisement