Liputan6.com, Yogyakarta - Sebelum masa kemerdekaan Indonesia, pertempuran-pertempuran terus terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Salah satu pertempuran yang cukup bersejarah adalah Pertempuran Selat Sunda yang terjadi pada 28 Februari 1942.
Pertempuran Selat Sunda atau Battle of Sunda Strait terjadi pada masa sebelum kemerdekaan, atau pada era Perang Dunia II. Pertempuran ini merupakan lanjutan dari Pertempuran Laut Jawa yang terjadi pada 27 Februari 1942.
Meski tak menyeret bangsa Indonesia secara langsung, tetapi peristiwa ini juga perlu dikenang karena terjadi di perairan Indonesia. Pertempuran Selat Sunda menjadi titik balik perjuangan bangsa Indonesia
Advertisement
Baca Juga
Mengutip dari berbagai sumber, Selat Sunda adalah selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Selat ini sekaligus menjadi jalur perairan penting selama masa kolonialisme.
Pertempuran Selat Sunda merupakan bagian dari kampanye Jepang untuk menguasai wilayah Asia Tenggara, termasuk Hindia Belanda (Indonesia). Pertempuran ini terjadi antara pasukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dengan pasukan sekutu ABDACOM (American-British-Dutch-Australian Command) pada masa Perang Dunia II.
Mengutip dari unggahan Instagram @usembassyjkt, Jepang mengalami kemajuan Angkatan Darat dan Angkatan Laut pada dua bulan terakhir di 1941. Hal itu membuat mereka menguasai Malaya dan Singapura.
Saat pasukan Jepang siap melakukan dua pendaratan amfibi di Surabaya dan Teluk Banten, sebanyak 14 kapal armada sekutu ABDACOM, termasuk HMAS Perth dan USS Houston, menghalangi dua armada invasi Jepang.
Armada sekutu pun mengalami kekalahan selama pertempuran brutal di perairan dua hari di utara Surabaya. Pertempuran ini dinamakan dengan Pertempuran Laut Jawa. Mereka yang kalah saat melawan armada invasi timur pun hanya menyisakan HMAS Perth dan USS Houston yang selamat.
Namun karena kelelahan serta kehabisan bahan bakar dan amunisi, HMAS Perth dan USS Houston berusaha mundur ke Australia melalui Selat Sunda. Sayangnya, mereka tak menyadari bahwa armada Jepang kedua ada di daerah tersebut.
HMAS Perth dan USS Houston pun kembali bertempur dan berhasil menenggelamkan empat kapal pasukan Jepang. Saat menjelang tengah malam pada 1 Maret, HMAS Perth dan USS Houston dihantam oleh banyak peluru dan torpedo berdaya ledak tinggi.
Kapten Hector Waller dari HMAS Perth dan Kapten Albert Rooks yang memimpin USS Houston pun tenggelam bersama kapal mereka. HMAS Perth tenggelam di 26 menit lewat tengah malam, sementara USS Houston tenggelam sesaat setelahnya, yakni 40 menit lewat tengah malam.
Dalam pertempuran tersebut, pasukan Sekutu mendapat kerugian yang cukup besar. Banyak pesukannya yang tewas dalam pertempuran.
Untuk mengenang peristiwa tenggelamnya HMAS Perth I dan USS Houston (CA-30) dalam Pertempuran Selat Sunda, peringatan pun rutin dilakukan setiap 1 Maret. Peringatan tersebut juga diisi dengan acara tabur bunga di lokasi tenggelamnya dua bangkai kapal tersebut.
Pertempuran Selat Sunda yang terjadi pada 28 Februari 1942 membuat pasukan Jepang berhasil mengalahkan Sekutu dan menguasai wilayah Indonesia. Peristiwa Pertempuran Selat Sunda kemudian menjadi titik balik dalam sejarah Indonesia yang akhirnya berhasil merebut kemerdekaan tiga tahun berselang.
Penulis: Resla