Kemeriahan Grebeg Sudiro, Berawal dari Buk Teko Jadi Bukti Akulturasi di Solo

Grebeg Sudiro berasal dari pengembangan tradisi Buk Teko yang berlangsung di Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

oleh Tifani diperbarui 10 Jan 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2023, 18:00 WIB
Semarak Festival Grebeg Sudiro Sambut Imlek di Surakarta
Atraksi barongsai memeriahkan karnaval budaya saat Festival Grebeg Sudiro di kawasan Pasar Gede, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu ( 19/1/2020). Grebeg Sudiro merupakan acara tahunan untuk menyambut Tahun Baru Imlek. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Solo - Grebeg Sudiro menjadi rangkaian perayaan Imlek di Solo, Jawa tengah. Gunungan dari kue keranjang akan diarak sepanjang Jalan Sudiroprajan Solo.

Kemeriahan semakin terasa dengan hadirnya atraksi barongsai, reog ponorogo, dan kesenian Jawa lainnya yang dilengkapi hiasan ratusan lampion. Dikutip dari laman surakarta.go.id, Grebeg Sudiro berasal dari pengembangan tradisi Buk Teko yang berlangsung di Kampung Balong, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Kampung Balong merupakan permukiman pertama yang dihuni oleh warga keturunan Tionghoa di Solo. Buk Teko berasal dari istilah setempat yaitu Buk berupa tempat duduk dari semen di tepi jembatan atau di depan rumah, dan Teko yang bermakna poci, tempat air, atau tempat teh.

Layaknya upacara adat pada umumnya, Grebeg Sudiro juga memiliki makna tersendiri. Nama Grebeg Sudiro diambil dari istilah Grebeg atau gumrebeg yang artinya riuh atau keramaian, yang juga dimaknai sebagai iring-iringan atau perayaan.

Sedangkan Sudiro, diambil dari nama kelurahan lokasi Kampung Balong yang mayoritas dihuni warga keturunan Tionghoa yakni Sudiroprajan. Grebeg Sudiro menjadi tradisi Imlek yang cukup menarik dan unik.

Pasalnya, kemeriahan Grebeg Sudiro adalah lambang akulturasi tradisi Tionghoa dan Jawa, yang melebur dalam suasana toleransi di Solo.

Wujud akulturasi budaya Jawa dengan Tionghoa muncul dalam bentuk gunungan. Apabila biasanya gunungan berisi hasil bumi, maka gunungan pada tradisi Grebeg Sudiro akan berisi kue keranjang, penganan khas dalam tradisi Imlek.

Ada pula gunungan kecil yang berisi kue tradisional lain mulai dari cakwe, janglut, bakpao, onde-onde, gembukan, keleman, dan lain sebagainya. Gunungan ini dan beberapa gunungan lainnya biasanya akan diarak bersamaan dengan parade kesenian dan budaya Tionghoa dan budaya Jawa, untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat.

Kemeriahan Grebeg Sudiro yang menjadi ciri perayaan Imlek di Solo turut menjadi daya tari wisatawan. Pada tahun ini, Grebek Sudiro akan digelar pada Minggu (15/1/2023) mendatang.

Rute karnaval Grebeg Sudiro 2023 akan dimulai dari Jalan Jenderal Urip Sumoharjo - Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Mayor Kusmanto - Jalan Kapten Mulyadi - Jalan RE Martadinata - Jalan Cut Nyak Dien - Jalan Ir Juanda - Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, yang kemudian kembali ke Pasar Gede.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya