Liputan6.com, Semarang - Kue Yopia atau nopia menjadi sajian Imlek khas masyarakat Lasem, Jawa Tengah. Kue ini sudah ada sejak abad ke-18, dan diperkenalkan oleh seorang keturunan Tionghoa, Tan Tjiem Liang.
Dikutip dari laman jadesta.kemenparekraf.go.id, kue yopia merupakan kue putih berbentuk bundar. Saat digigit, terasa renyah dengan 'rongga' di bagian tengah yang berisi lelegan gula jawa.
Gurih legit alami gula jawa menjadi ciri khas cita rasa kue khas Imlek di Lasem ini. Kue yopia merupakan alkulturasi kuliner khas Tiongkok dan Jawa.
Advertisement
Baca Juga
Adonan kulit kue yopia diadaptasi dari kue-kue di China daratan yang terbuat dari terigu. Sedang, dalamnya berisi gula merah yang merupakan ciri khas makanan di Jawa.
Proses pembuatan kue yopia ini juga cukup rumit. Para pengrajin kue ini harus 'menguleni' adonan setiap dini hari, sehingga kue yopia yang dijajakan selalu segar dan baru.
Selain itu, proses pembuatan adonan ini harus dilakukan pada dini hari agar badan roti mengembang sempurna akibat suhu rendah. Kue yopia khas Lasem ini masih diproduksi dengan cara tradisional.
Cetakannya pun masih pakai tangan, sesuai dengan insting para pembuat kue yopia. Alat-alat memasak yan digunakan pun masih terbilang kuno, hanya oven yang dipakai untuk memanggang lah yang berubah.
Para wisatawan dapat datang untuk menyaksikan pembuatan yopia khas Lasem ini. Bahkan, wisatawan juga bisa memboyong langsung bungkusan-bungkusan yopia untuk oleh-oleh. Tiap bungkus dijual Rp 20.000 sampai Rp 25.000 berisi 10 yopia.