BMKG Ingatkan Warga Sulut Waspadai Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

Kondisi tersebut memengaruhi pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus semakin intens yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 27 Jan 2023, 13:07 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2023, 13:02 WIB
Aparat Polda Sulut dan Basarnas Manado mengevakuasi seorang balita yang terjebak banjir di Manado, Jumat (27/1/2023).
Aparat Polda Sulut dan Basarnas Manado mengevakuasi seorang balita yang terjebak banjir di Manado, Jumat (27/1/2023).

Liputan6.com, Manado - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sam Ratulangi Manado mengingatkan warga Sulut untuk mewaspadai cuaca ekstrem serta ancaman bencana hidrometeorologi. Ini menyusul curah hujan yang tinggi sejak Kamis (26/1/2023) tengah malam.

"Analisis kondisi dinamika atmosfer di wilayah Sulut yang masih signifikan terhadap peningkatan hujan," ungkap Kepala BMKG Stasiun Sam Ratulangi Manado Dhira Utama, Jumat (27/1/2023) siang.

Dia mengungkapkan, terdapat pola angin streamline (lapisan 3000 feet) yang membentuk pola shearline dan konvergensi di wilayah Sulut yang meningkatkan aktivitas konvektif. Juga pertumbuhan awan hujan, anomali suhu muka laut di Laut Sulawesi bernilai 0.5–2ºC.

“Ini dapat menambah massa uap air semakin banyak di atmosfer serta pengamatan cuaca udara atas menunjukan indeks labilitas atmosfer lokal dengan intensitas sedang,” ujarnya.

Dhira mengatakan, kondisi tersebut memengaruhi pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus semakin intens yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.

"Untuk itu, kami mengimbau masyarakat dan pemerintah terkait di beberapa wilayah agar tetap waspada dikarenakan masih berpotensi terjadinya cuaca ekstrem," ujarnya.

Cuaca ekstrem itu dapat mengkibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor.

Kondisi ini berpotensi terjadi di wilayah Sulut seperti Sangihe, Sitaro, Talaud, Minahasa, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Bolmong Timur, Manado, Bitung, dan Minahasa Utara.

"Pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan khususnya di daerah rawan banjir, tidak berada di lereng bukit atau pohon dan baliho semi permanen yang berpotensi tumbang," ujarnya.

Dia juga meminta agar lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Hingga Jumat (27/1/2023), pukul 13.00 Wita, hujan deras masih mengguyur Kota Manado dan sekitarnya. Sejumlah kawasan dikepung banjir, sementara aparat Polda Sulut dan Basarnas Kota Manado melakukan evaluasi terhadap warga yang terjebak banjir.

 

Simak juga video pilihan berikut: 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya