Nasib 10 Korban Hilang Akibat Tenggelamnya KM Linggar Petak 89 di Perairan Samudera Hindia

Sebanyak 10 Anak Buah Kapal (ABK) KM Linggar Petak 89 yang hilang hingga Rabu, 1 Maret 2023 belum ada titik terang dan pencarian berlanjut pada hari ketiga Kamis, 2 Maret 2023.

oleh Kori Sofianty diperbarui 01 Mar 2023, 23:31 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2023, 23:13 WIB
Korban hilang masih dibelum ditemukan
Tim SAR akan melanjutkan pencarian terhadap 10 ABK yang dinyatakan hilang usai KM Linggar Petak 89 tenggelam, hasilnya masih nihil di hari kedua dan pencarian akan berlanjut pada hari Kamis di hari ketiga

Liputan6.com, Benoa - Pada hari kedua, setelah dinyatakan tenggelam pada Selasa, 28 Februari 2023, Tim SAR menyatakan pencarian terhadap 10 Anak Buah Kapal (ABK) KM Linggar Petak 89 yang hilang belum menemui titik terang.

Basarnas Bali bersama unsur SAR lainnya telah melakukan pencarian dengan menggerakkan KN SAR Arjuna 229.

Pada Pukul 06.30 Wita, KN SAR Arjuna 229 dengan 37 orang POB lepas sandar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar menuju area pencarian. Hasil koordinasi dengan PT Sumber Mina Samudera, pemilik kapal, diketahui bahwa korban selamat dan meninggal dunia berada di KM Bahari Nusantara.

"Sebenarnya dari pihak perusahaan sudah memerintahkan KM Bahari Nusantara untuk kembali ke Benoa, tetapi karena kondisi perairan, hal tersebut masih diupayakan," terang Gede Darmada, Kepala Kantor Basarnas Bali, Rabu, 1 Maret 2023.

Sementara itu, keterangan dari Kapten Kapal, Arif Yulianto bahwa saat berlayar, kondisi alun mencapai 4 meter sehingga belum berhasil mendekati posisi KM Bahari Nusantara.

"Alun gelombang 2,5 sampai 4 meter, angin 20 knot dan visibility 15 km, tadi selama pencarian tidak ditemukan tanda-tanda, tidak ada juga kapal yang melintas, " jelasnya. KN SAR Arjuna kembali sandar di Pelabuhan Benoa pada pukul 12.45 Wita.

Hasil komunikasi dengan pihak agen kapal bahwa sekitar pukul 16.36 Wita posisi KM Bahari Nusantara berada sebelah barat laut lokasi kecelakaan dengan jarak kurang lebih 12 Nm (9° 8.704'S - 114° 58.700'T). Di posisi berbeda, KM Bahari Nusantara 25 berada di sebelah utara LKP dengan jarak kurang lebih 21 Nm (8° 59.195'S - 115° 5.566'T).

Selama upaya pencarian berlangsung turut melibatkan Basarnas Bali, Polair Mabes Polri, Dit Polair Polda Bali, Potensi SAR Radio 115, STOP Benoa, BTS Benoa, KM Bahari Nusantara dan KM Bahari Nusantara 25. Rencananya operasi SAR akan kembali dilanjutkan besok.

Seperti yang diberitakan sebelumnya KM Linggar Petak 89, kapal pencari ikan terbalik dan tenggelam diperairan Samudera Hindia, Selasa 28 Februari 2023 siang.

Kapal dengan POB 15 orang tersebut diperkirakan tenggelam sekitar pukul 13.00 Wita. Agen Kapal PT. Sumber Mina Samudera menginformasikan bahwa 4 orang berhasil diselamatkan, 1 orang ditemukan meninggal dunia, sementara 10 orang lainnya masih dalam pencarian.

Rute kapal dari Pelabuhan Benoa menuju Fishing Ground, tetapi ketika berada di posisi koordinat 09°21'S - 115°03'T tiba-tiba datang ombak menerjang.

Pukul 13.30 Wita, KM Bahari Nusantara 25 menemukan dan mengevakuasi 5 orang ABK KM Linggar Petak 89, dan masih melakukan pencarian ABK lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

KAPAL IKAN TENGGELAM DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA, 10 ORANG MASIH DALAM PENCARIAN
KAPAL IKAN TENGGELAM DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA, 10 ORANG MASIH DALAM PENCARIAN
Infografis PeduliLindungi Jadi Satu Sehat Mobile per 1 Maret 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis PeduliLindungi Jadi Satu Sehat Mobile per 1 Maret 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya