Liputan6.com, Jakarta - Konsumsi rumah tangga meningkat selama bulan puasa atau Ramadan. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk berbisnis musiman yang bisa menambah pemasukan.
Hasil kajian Febriyanto dkk (2019) menunjukkan rata-rata konsumsi rumah tangga meningkat antara 10 sampai 30 persen hingga 100 sampai 150 persen selama bulan puasa. Komponen penunjang peningkatan itu termasuk anggaran untuk keperluan belanja berbuka, sahur hingga ibadah.
Momentum ini bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha. Berikut rekomendasi ide bisnis yang mendatangkan cuan saat Ramadan.
Advertisement
Baca Juga
1. Takjil
Takjil adalah makanan yang identik sebagai kudapan yang disantap untuk membatalkan puasa. Ada beragam menu takjil yang digandrungi oleh masyarakat, seperti kolak, sup buah, es campur, begitupun kurma, atau menu yang asin seperti gorengan, lemper, semur ayam, martabak telur dan lain semacamnya. Besarnya modal yang Anda butuhkan untuk memulai usaha takjil ini cukup bervariasi, karena sangat tergantung dari target menu yang akan dipasarkan.
2. Perlengkapan Ibadah
Perlengkapan ibadah merupakan salah satu kebutuhan dalam bulan Ramadan untuk menjalankan kegiatan salat, mengaji, tarawih, dan ibadah lainnya. Hal ini bisa Anda pilih sebagai alternatif usaha saat Ramadan. Perlengkapan ibadah yang dibutuhkan oleh masyarakat yaitu mukena, sarung, serta sajadah portabel.
3. Katering Makanan
Di tengah kesibukan menjalani aktivitas pada saat Ramadan, kerap kali masyarakat tidak sempat untuk memasak makanan berbuka atau sahur. Anda bisa memulai usaha katering untuk ditawarkan kepada tetangga, teman, atau menawarkan kepada calon pelanggan lewat media sosial atau membagikan brosur.
Menu yang sering dipilih tentunya yang memiliki ketahanan, agar tidak cepat basi. Contoh makanan yang tidak cepat basi ialah rendang, sambal goreng, ayam goreng, dendeng daging, kering tempe, kentang kering, sambal ikan teri, sambal ikan rowa, dan lain - lain.
4. Kue Kering
Masyarakat sudah mempersiapkan berbagai jenis kue kering yang disajikan menjelang Idulfitri. Biasanya, selama bulan Ramadan bahkan dari sebelumnya, usaha ini sudah ramai untuk ditawarkan kepada kerabat, teman, tetangga atau relasi.
Permintaan kue kering paling diminati oleh masyarakat untuk disantap saat momentum Idulfitri untuk menyambut tamu saat bersilaturahmi. Beberapa rekomendasi kue kering yang paling diminati, yakni putri salju, nastar, kastengel, lidah kucing dan banyak lagi macam nya. Bisnis ini menjadi alternatif yang menjanjikan karena tingginya permintaan pasar pada saat hari raya.
5. Busana Muslim
Saat bulan Ramadan, masyarakat sering melakukan acara buka puasa bersama dengan keluarga, teman atau kerabat. Mereka perlu tampil rapi dan berbeda dari biasanya.
Untuk memulai usaha baju muslim, Anda bisa memulai dengan mencari distributor atau menjadi anggota reseller.
Â
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dana Ekstra
Setelah mengetahui ide peluang usaha saat Ramadan yang paling diminati oleh banyak orang, lalu berpikir soal dana ekstra dalam permodalan. Tentunya dana yang dibutuhkan pun bisa lebih banyak agar dapat memberikan kualitas terbaik, sehingga laba pun lebih optimal.
Dana untuk menambah modal usaha bisa didapatkan dengan pinjaman kredit tanpa agunan (KTA). Penyediaan pinjaman OK KTA dari OK Bank bisa Anda gunakan dengan mudah dan cepat.
Proses pencairan yang aman dan fleksibel hanya membutuhkan satu hari kerja. Limit yang bisa dimanfaatkan di OK KTA mulai dari Rp3 sampai Rp200 juta Untuk tenor pinjaman bisa dari 6 bulan hingga 5 tahun menyesuaikan dengan kemampuanmu.
"Pinjaman OK KTA bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan usaha bagi mereka yang memiliki syarat tertentu. Kami menyediakan Pinjaman KTA untuk modal tambahan usaha sampingan saat bulan Ramadan. Persyaratannya sangat mudah, fleksibel, dan tentunya aman serta bisa disesuaikan tenornya oleh pengguna," ucap Head of Retail Department OK Bank Hardiansyah Ramadhan.
Pinjaman yang disediakan oleh OK Bank tidak memerlukan jaminan. OK Bank juga menjamin keamanan dalam penggunaan Pinjaman KTA yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Advertisement