Viral Patung Bunda Maria di Kulonprogo Ditutup Terpal, Kapolres Kulonprogo Beri Klarifikasi

Baru-baru ini ramai di media sosial berita tentang patung Bunda Maria yang ditutup menggunakan terpal.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 24 Mar 2023, 13:12 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2023, 13:12 WIB
Penutupan patung Bunda Maria di Rumah Doa Sasana Adhi Yacobus di Kulon Progo, Yogyakarta.
Penutupan patung Bunda Maria di Rumah Doa Sasana Adhi Yacobus di Kulon Progo, Yogyakarta. (Video: Tangkapan layar video di Twitter).

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini ramai di media sosial berita tentang patung Bunda Maria di Kulonprogo, Yogyakarta, ditutup menggunakan terpal. Narasi yang beredar banyak menyebutkan kejadian tersebut adalah permintaan dari ormas karena disebut mengganggu.

Namun ternyata faktanya patung tersebut bukanlah ditutup karena permintaan ormas. Melainkan inisiatif dari keluarga pemilik rumah doa tersebut.

Adapun rumah doa yang berlokasi di Degolan, Bumirejo, Lendah tersebut adalah rumah doa yang selesa dibangun belum lama ini yaitu sekitar Desember lalu.

Hal ini bahkan telah diklarifikasi oleh pihak Kapolres Kulonprogo Ajun Komisaris Besar Muharomah Fajarini. Melalui konferensi pers pada Kamis (23/3/2023), pihaknya juga mengatakan bahwa rumah doa ini belum diresmikan dan masih mengurus untuk sosialisasi dengan pihak masyarakat, pemerintah desa, dan FKUB.

“Rumah doa tersebut selesai dibangun belum lama sekitar bulan Desember 2022. Selanjutnya pihak keluarga secara internal masih mengurus untuk melakukan sosialisasi dengan pihak masyarakat, pemerintah desa, tentunya dengan FKUB untuk nantinya rumah doa ini kan belum diresmikan,” kata Muharomah.

Adapun inisiatif dari penutupan sementara patung Bunda Maria tersebut adalah inisiatif dari pemilik rumah doa. Di mana pemilik aslinya berdomisili di Jakarta dan penutupan patungnya dilakukan oleh adik kandung sang pemilik.

“Oleh karena itu oleh pemilik yang kebetulan domisilinya ada di Jakarta menyampaikan kepada adik kandungnya untuk sementara dirumah doa tersebut terdapat patung bunda maria, untuk sementara ditutup dengan menggunakan terpal, inisiatif untuk menutup dengan terpal tersebut murni dari pemilik rumah doa,” ujar Muharomah.

Muharomah pun turut mengungkapkan bahwa terdapat kesalahpahaman dari anggotanya perihal rumah doa tersebut. Pasalnya, rumah doa ini masih belum mempunyai izin dan masih diproses untuk melakukan sosialisasi kepada pihak masyarakat, tokoh desa, dan FKUB.

“Terhadap berita yang beredar itu adalah kesalah pahaman, gagal paham dari anggota kami pada prinsipnya pembangunan rumah doa itu adanya perlu ada sosialisasi kepada pihak masyarakat kemudian dari keluarga kemudian tokoh desa disana dan tentunya dari FKUB,” kata dia.

 

Bukan Diminta Ormas

Ia juga mengatakan bahwa saat ini masih menunggu hingga Lebaran untuk rencananya baru dikomunikasikan kepada masyarakat sekitar. Pihaknya juga menegaskan jika peristiwa penutupan patung tersebut bukan dilakukan oleh ormas melainkan oleh pemilik rumah doa tersebut.

“Oleh karena itu sambil menunggu sampai lebaran karena ini rencananya sampai lebaran baru akan dikomunikasikan lagi bagaimana secara internal didiskusikan masalah ini tentunya dengan sosialisasi kepada masyarakat sehingga ke depannya tidak ada gejolak,” ucap Muharomah.

“Mohon maaf atas anggota kami yang salah atas pemberitaan narasi. Bahwa tidak ada ormas yang mengganggu keamanan bila ada ormas yang mengganggu keamanan, kenyamanan dan ketentraman khususnya di wilayah Kulonprogo akan kami tandak,” ujar Muharomah.

Adapun dalam waktu yang sama, pihak dari Dukuh Degolan Supriyanto juga memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut. Ia mengatakan kondisi di tempatnya kondusif dan aman dan penutupan yang terjadi dilakukan oleh pemilik rumah doa.

“Ingin menyampaikan bahwa kondisi kamtibmas di pedukuhan kami kondusif aman terkendali terkait penutupan patung bunda maria pada rumah doa Degolan bahwa kegiatan tersebut dilakukan keluarga sampai menunggu adanya sosialisasi kepada masyarakat,” kata Supriyanto.

Lurah Bumirejo, Lendah, Kulonprogo yaitu Ediwinarna juga memberikan tanggapan atas peristiwa penutupan patung Bunda Maria tersebut. Ia menyebutkan bahwa kondisi di kamtibmas damai dan kondusif serta menunggu sosialisasi hingga Lebaran mendatang.

“Situasi kondisi kamtibmas wilayah Bumirejo khususnya Degolan dalam keadaan damai dan kondusif maka hidup rukun, dan tentang penutupan patung bunda maria dilakukan oleh pihak keluarga sampai nanti menunggu sosialisasi setelah lebaran,” ujar Ediwinarna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya